Setengah Masyarakat DKI Kena Corona Tak Terdeteksi

oleh
Epidemiolog FKM UI Pandu Riono. (Antara foto)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Hasil Survei Serologi Covid-19 tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia hingga Eijkman perkirakan Hampir setengah masyarakat DKI sudah terdeteksi Covid-19.

“Deteksi kasus Covid-19 di Jakarta masih rendah, kalau liat penduduk Jakarta 10,6 juta, pravelensi yang kita temukan akhir Maret 2021 sebesar 44,5% penduduk pernah terinfeksi, Kira-kira terestimasi 4,717 juta. Ini cukup besar,” kata Epidemiolog FKM UI Pandu Riono dalam konferensi pers, seperti dikutip Senin (12/7/2021).

Hasil itu mengejutkan karena yang terdeteksi jauh lebih sedikit dibandingkan data resmi yang terdata oleh Pemprov DKI Jakarta. Padahal, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan tracing dengan angka cukup tinggi.

“Kasus yang terlaporkan pada 31 Maret berdasarkan sistem hanya 382,055. Jadi sistem kita yang terdeteksi hanya 8,1%, jadi yang nggak terdeteksi kira-kira 91,9%. 90% lebih orang terinfeksi nggak terdeteksi sistem. Walau testing DKI sangat tinggi tapi belum banyak bisa mendeteksi. Karena sebagian besar nggak bergejala, toh yang bergejalajuga nggak datang ke fasilitas kesehatan,” kata Pandu dilansir dari CNBC Indonesia.

Meski terlihat seperti kabar buruk, namun kabar baiknya adalah sebagian masyarakat yang sudah sembuh sudah memiliki antibodi setelah sembuh dari Covid-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyadari betul data ini, dan demi terciptanya kekuatan komunal, ke depan pelaksanaan vaksinasi akan terus dikebut.

“Menurut ekstrapolasi yang dilakukan, ketika bulan Maret ditemukan 44,5% pernah terinfeksi dan Juni 49,2%, artinya separuh dari penduduk di Jakarta sudah memiliki eksposur dan mudah-mudahan (ada) kekebalan di dalam urusan SARS-COV-2 yang sebabkan covid-19. Ke depan kita akan dorong lebih jauh supaya kegiatan vaksinasi bisa tuntas,” kata Anies.***AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *