Kota Cirebon, (kontroversinews) – Bermula dari sekelompok orang yang gemar mengurus dan mengkoleksi benda-benda sejarah berupa keris, tombak, dan lain-lain yang pernah menjadi senjata pada jaman kerajaan/kesultanan terdahulu. orang-orang ini membentuk perkumpulan mengatasnamakan Pelestari Bursa Tosan Aji Cirebon atau yang disingkat PBTAC, perkumpulan ini dibentuk untuk menjalin tali persaudaraan juga sebagai wadah berkumpulnya para penggemar benda pusaka warisan leluhur. pada awal dibentuk 6 tahun lalu, PBTAC masih beranggotakan orang-orang cirebon. bahkan beberapa diantaranya ada keturunan dari sultan-sultan cirebon yang telah mengasingkan diri dipinggiran dan berbaur dengan masyarakat luas, namun saat ini, anggota PBTAC sudah hampir senusantara tapi tetap terpusat di Cirebon. dan 18 Agustus, selalu diperingati sebagai hari kelahirannya.
Untuk menjalankan segala kegiatannya agar selalu terukur dan terprogram, PBTAC juga membentuk kepengurusan. diantaranya Raden Sigit Suranuraga Permadi sebagai Ketua, Raden Bagus Wangsa Taruna sebagai Sekretaris, Rokhman sebagai Bendahara, dan Haryono sebagai Wakil Ketua, serta Aulia Priyandana Sukandar, S.H. atau yang akrab dipanggil Abah Anom sebagai Dewan Pembinanya. selama 6 tahun berkiprah di bursa tosan aji, PBTAC sudah melakukan berbagai jenis kegiatan pameran benda-benda pusaka tersebut. sudah puluhan daerah di Indonesia didatanginya, bahkan sampai ke luar negeri. bahkan dari sekian banyak benda pusaka, ada salahsatu benda pusaka yang cukup tua berusia ratusan tahun dan menjadi maskot kebanggaan PBTAC. yakni sebuah Keris berjuluk Pusaka Naga Liman yang dipercaya dibuat oleh pendiri Cirebon yang bernama Pangeran Walangsungsang atau yang kita kenal sebagai Mbah Kuwu Cirebon Pangeran Cakrabuana.
Di Ramadhan tahun 2025 Hijriah 1446 Masehi sekarang ini, PBTAC melakukan kegiatan berbagi ratusan takjil dan sembako untuk meraih/ngalab berkah/barokah bulan ramadhan. kegiatan tersebut dilaksanakan di Jalan Siliwangi, tepatnya di depan Balai Kota Cirebon pada Sabtu 22 Maret 2025. hampir semua pengurus dan anggota mengikuti kegiatan tersebut, bahkan masyarakat yang lewat di depan kegiatan itu merasa sangat senang. saat wartawan media ini mendatangi Raden Sigit selaku Ketua PBTAC untuk menanyakan maksud dan tujuan di adakannya kegiatan berbagi ratusan takjil dan sembako tersebut, dirinya menjawab hanya untuk ngalap berkah dan memperlihatkan kepada masyarakat luas tentang betapa pentingnya menjaga dan melestarikan warisan leluhur berupa tosan aji. “bulan ramadhan katanya bulan penuh keberkahan, jadi inilah yang menjadi motivasi kegiatan kami saat ini. meski sempat diguyur hujan deras dari jam 13 siang, tidak menyurutkan langkah kita untuk ngalap berkah ramadhan. utamanya, kembali lagi kepada jatidiri kita sebagai orang cirebon yang akan selalu melestarikan sebuah tosan aji warisan leluhur, untuk menghormati budaya-budaya leluhur biar tidak punah. dan satu lagi, agar PBTAC kami semakin bersinar maju dan diketahui banyak orang” pungkasnya. (Kusyadi)
