Secara Teori, Awak KRI Nanggala 402 Tidak Mungkin Selamat

oleh
(Foto: wikipedia)

“Bahwa mesin mati, karena diterjang air tekanan setingi itu, mesin, komunikasi, tumpahan minyak, dan barang kru terlepas ke udara, itu karena pressure hullnya keluar, terlepas, menyembul di permukaan,” katanya.

Sebelumnya, keberadaan KRI Nanggala 402 berada di kedalaman 800 meter sudah terlihat. Hal itu disampaikan TNI AL usai menemukan ceceran barang milik kapal selam besutan Jerman yang membawa 53 awak itu.

Dalam keterangan kepada media, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, pada Sabtu 24 April 2021 mengatakan kepingan dan bagian yang diyakini komponen kapal selam itu terangkat ke luar.

Adapun keretakan diduga berasal dari peluncur torpedo. Barang-barang yang ditemukan antara lain, botol oranye berisi grease pelumasan naik-turunnya periskop kapal selam. Kemudian alas yang biasanya dipakai ABK untuk salat.

Wisnu Wardhana memiliki analisis sendiri mengapa KRI NAnggala sulit ditemukan walaupun di lapangan sudah banyak sekali melibatkan peralatan serba canggih dan mutakhir dari negara lain.

Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa ada daerah-daerah tersembunyi di palung Bali sehingga tak bisa terjangkau.

“Kalau di palung, nyempil di karang-karang ya susah mencarinya. Sebab di dasar laut itu tidak seperti gambaran layaknya lapangan bola yang luas. Karena dasar laut itu juga punya gunung-gunung, lembah-lembah, persis konturnya seperti itu,” katanya.

Dia mempercayai kalau KRI Nanggala dan 53 awak-nya yang terjebak nyempil di palung-palung. Sehingga andaipun sonar digunakan, lalu pencarian dilakukan dengan menyisir daerah tersebut, tapi tetap tak bisa kelihatan juga.

“Saya melihat bantuan sudah banyak datang, teknoogi sudah mutakhir kok masih enggak bisa juga, pasti ada kesulitan sehingga enggak bisa ditemukan. Jadi dia berada pada situasi nyelempit di antara palung-palung. Itulah yang menyebabkan Nanggala jadi sulit sekali ditemukan,” katanya.

Andaipun beberapa waktu lalu sempat ditemukan gaya magnetik kuat, kata Wisnu bisa saja diselidiki. Namun, belum tentu juga kalau itu adalah KRI Nanggala. Bisa jadi itu merupakan kapal-kapal kuno yang dahulu karam.

Mengutip dari Suara.com, sebenarnya kapal selam KRI Nanggala hanya didesain mampu untuk menyelam maksimal 300 meter di bawah laut. Angka itu pun berlaku ketika tahun 1979, saat awal peluncuran. Namun kini, usai 42 tahun dipergunakan oleh TNI AL, Wisnu bilang kalau kemampuan menyelamnya cuma tinggal 200 meter saja.