Kuningan, Kontroversinews — Rencana Retret Pejabat Pemda Kuningan yang akan digelar di Kecamatan Darma, tepatnya di Desa Sakerta Timur (Saktim), menuai sorotan tajam dari pengamat kebijakan pemerintah, politik, dan hukum, Abdul Haris, S.H.
Dalam pernyataannya kepada kontroversinews pada Kamis (31/7/2025) di sebuah kedai kopi, Abdul Haris menilai acara tersebut tidak tepat dilakukan di tengah kondisi krisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kuningan.
“Menurut kacamata saya selaku pengamat kebijakan publik, politik, dan hukum, Retret Pejabat kali ini kurang tepat dan bisa dikategorikan sebagai pemborosan anggaran. Kuningan sedang krisis APBD, seharusnya ada rasa empati. Selama ini Bupati sering bersuara lantang soal ‘efisiensi anggaran’, tapi kok justru ada retret pejabat eselon 2 yang baru saja dilantik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abdul Haris mengungkapkan bahwa menurut informasi yang ia terima, anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan retret tersebut berkisar Rp200 juta. Ia mempertanyakan urgensi kegiatan tersebut.
“Kalau alasannya untuk konsolidasi, kepemimpinan, pembekalan, atau pembinaan, kan sudah sering dilakukan rapat koordinasi setiap minggu. Mengapa harus ada retret dengan biaya sebesar itu?” tegasnya.
Ia juga mengingatkan Bupati Kuningan agar berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang berpotensi menurunkan tingkat kepercayaan publik.
“Jangan sampai masyarakat menilai retret ini hanya sekadar ajang refreshing bersama yang menggunakan anggaran rakyat. Kalau dana Rp200 juta itu dipakai untuk kepentingan masyarakat, seperti program rumah tidak layak huni (rutilahu) dan lainnya, tentu akan lebih bermanfaat dan bisa meningkatkan simpati masyarakat,” ungkapnya.
Abdul Haris pun menutup pernyataannya dengan meminta pemerintah daerah lebih sensitif terhadap kondisi keuangan daerah dan persepsi publik.
“Tolong jangan sampai acara retret ini memunculkan anggapan negatif dari masyarakat Kuningan. Gunakan anggaran sebaik mungkin demi kemaslahatan rakyat,” pungkasnya. ***