Kuningan, Kontroversinews | Acara Retreat Pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) Kuningan dengan slogan “Workshop untuk Pejabat Tinggi Eselon II” kembali digelar.
Namun, kegiatan ini mendapat sorotan tajam dari Forum Komunikasi Gabungan Ormas & LSM (FKGOL). Salah satu organisasi yang tergabung di FKGOL, yakni Ormas Gamas, melalui Sekjen Gamas, Bang Rahmat Gledek, menyampaikan kritik keras.
Pada Jumat (1/8/2025) di Sekretariat FKGOL, Bang Rahmat mengatakan bahwa pelaksanaan Retreat tersebut terkesan mengabaikan kondisi krisis keuangan Pemda serta status “darurat miskin ekstrem” yang tengah disandang Kabupaten Kuningan.
“Sungguh luar biasa Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. Di tengah krisis keuangan Pemda dan status darurat miskin ekstrem, serta koar-koar soal efisiensi anggaran, masih mampu mengadakan acara Retreat pejabat. Luar biasa. Kita apresiasi, karena ternyata Retreat pejabat dianggap lebih utama dan sangat urgen dibandingkan kepentingan masyarakat Kuningan,” sindirnya.
Bang Rahmat juga mempertanyakan konsistensi Pemda terhadap pakta integritas efisiensi anggaran yang pernah digaungkan.
“Kalau memang ada pakta integritas efisiensi anggaran, mengapa tetap menggelar acara ini? Apakah itu hanya slogan pencitraan semata?” ujarnya.
Menurutnya, anggaran sebesar Rp200 juta untuk acara Retreat akan jauh lebih bermanfaat jika digunakan untuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) atau kebutuhan masyarakat lainnya, ketimbang dihabiskan untuk kegiatan yang terkesan seperti refreshing bersama yang dibiayai uang rakyat.
“Kalau hanya untuk koordinasi, pembinaan, atau perencanaan pembangunan, kan setiap minggu ada rapat koordinasi. Tidak harus Retreat. Apalagi ini pesertanya pejabat eselon II yang sebagian besar hanya bergeser SKPD, bukan promosi baru dari eselon III,” tambahnya.
Ia pun menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai apakah hasil dari Retreat ini akan benar-benar membawa Kuningan “melesat” atau justru “melese(t)”. ***