Raden Muhammad Yahya Jaya, Pangbes Laskar Adat Kuda Putih Keraton Kasultanan Kasepuhan Cirebon Kembali Menggelar Haul Mbah Jamsari Pondok Pari

- Pewarta

Senin, 17 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kab. Cirebon, (Kontroversinews) – Acara Haul Mbah Jamsari Pondok Pari Kenanga Cirebon tahun 2025 ini kembali digelar, kali ini dengan tema Berazaskan “Keluhuran Bernegara”, Berkepribadian “Adiluhung Budaya”, dan Bermandiri “Pribadi Sejati. sosok besar dibalik acara haul ini adalah seorang putra Cirebon yang selalu menjaga warisan leluhur dan melestarikan adat serta budaya masyarakat Cirebon, dia adalah Raden Muhammad Yahya Jaya atau yang akrab disapa Kang Jaya, selain sebagai putra asli kelahiran pondok pari dan Panglima Besar Laskar Adat Kuda Putih. dirinya juga adalah pengasuh pondok pesantren, yang selalu giat mensyiarkan agama Islam. acara Haul yang gelar selama 2 malam berturut-turut dari hari Sabtu 15 Februari hingga Minggu 16 Februari 2025 tersebut, berjalan dengan khidmat dan dianggap sukses walau sempat diguyur hujan. haul sesepuh Mbah Jamsari ini, yang dianggap mempunyai nilai sejarah sejarah. karena berdirinya cirebon yang sakral dan dikeramatkan tidak lepas dari namanya. apalagi, semasa hidupnya, mbah jamsari atau ki jamsari adalah salahsatu murid dari Pangeran Walangsungsang yang disebut juga Mbah Kuwu Cerbon Cakrabuana atau Ki Somadullah yang merupakan salahsatu pendiri Cirebon.

 

Menurut Riwayat, Ki Jamsari mampu membuat lahan sawah yang menghasilkan padi dengan panen yang bertubi-tubi disetiap tahunnya. bahkan saking banyaknya jumlah padi yang dipanen, daerah dimana Ki Jamsari tempati tersebut sempat diberi nama pondok pari (sebutan lumbung padi dalam bahasa cirebon, red). namun seiring perkembangan jaman pada saat itu, pondok pari berganti nama kenanga hingga daerah tersebut sekarang telah menjadi sebuah Kelurahan bernama Kelurahan Kenanga. sejarah nama kenanga sendiri diambil, setelah pada abad ke 19 didaerah tersebut kedatangan orang cina yang melihat banyaknya pohon kenanga yang berbunga yang akhirnya di olah dan disuling menjadi minyak wangi atau parfum kenanga. itulah sekelumit sejarah Ki Jamsari, pondok pari, dan kenanga yang patut dipertahankan nilai historis sejarahnya. pada acara Haul Buyut Besar Jamsari atau Ki Jamsari hari pertama dilalui dengan melakukan tawasul dimakam keramat Buyut Besar Jamsari, acara dihadiri oleh hampir semua warga pondok pari yang bermukim disekitarnya. pada malam kedua, tepatnya Minggu malam Senin 16 Februari 2025 menjadi acara puncak Haul.

 

Bertempat di Tajug Gede Musholah Darul Muttaqien blok jamsari RT 03 RW 06 Kel. Kenanga Kab. Cirebon. acara puncak di isi dengan pembacaan Kitab “An-Nurul Burhany”, nampak pula hadir para tamu undangan dari unsur Muspida, Muspika, dan Kelurahan dipastikan tidak hadir. namun hanya terlihat Babinsa dan Babinkantibmas, Ketua Umum LSM Cakrabuana Indonesia Bersatu Miryanto atau yang akrab dipanggil Ketum Tato, juga nampak terlihat mantan anggota DPRD Kabupaten Cirebon periode 2014-219 dari Partai Hanura yang bernama Supirman, S.H alias Tong eng. dan dengan didampingi para laskar adatnya, Pangbes sekaligus pengasuh pondok pesantren “Fathul Qur’an” yang bernama Raden Muhammad Yahya Jaya tadi menyampaikan kepada wartawan media ini sesaat sebelum acara puncak Haul dimulai. bahwa dirinya mengadakan acara Haul Buyut Besar Jamsari setiap tahun rutin tersebut bukanlah untuk mencari sensasi, tapi memang sudah menjadi tugasnya sebagai rakyat cirebon yang mendapat tugas untuk melestarikan adat dan budaya cirebon. “saya laksanakan acara haul mbah jamsari selama 2 malam berturut-turut ini, karena tidak mau melupakan begitu saja sejarah asal muasal cirebon ini berdiri. yang selalu ada adat istiadat menyertainya disana, saya sebagai orang cirebon merasa terpanggil saja. apalagi dijaman sekarang, adat istiadat dan budaya hampir terkikis oleh jaman,” pungkasnya. (Kusyadi)

Berita Terkait

Wujud Nyata Polri Hadir untuk Masyarakat: Dari SPKT hingga Layanan 110
Tingkatkan Citra Polri, 160 Personel Polres Brebes Dilatih Komunikasi Publik Humanis
Kapolres Brebes Dukung Gerakan Mageri Segoro, Ribuan Pohon Mangrove Ditanam Serentak
Yonif 407/Padma Kusuma Bergerak Serentak di Tiga Wilayah dalam Program TMMD
Dari Tanah Kosong Jadi Ladang Harapan: Ketulusan Aipda Mistono Berbuah Inspirasi
Majukan Peternakan, Pemkab Brebes Gelontorkan Dana Hibah
Eks Kepsek dan Bendahara SMK Negeri di Deli Serdang Ditahan Korupsi Dana BOS Rp 785 Juta
Aksi demo mahasiswa di Riau disambut polwan dengan membagikan bunga

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 14:32

Wujud Nyata Polri Hadir untuk Masyarakat: Dari SPKT hingga Layanan 110

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:40

Tingkatkan Citra Polri, 160 Personel Polres Brebes Dilatih Komunikasi Publik Humanis

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:33

Kapolres Brebes Dukung Gerakan Mageri Segoro, Ribuan Pohon Mangrove Ditanam Serentak

Senin, 13 Oktober 2025 - 21:42

Yonif 407/Padma Kusuma Bergerak Serentak di Tiga Wilayah dalam Program TMMD

Senin, 13 Oktober 2025 - 21:41

Dari Tanah Kosong Jadi Ladang Harapan: Ketulusan Aipda Mistono Berbuah Inspirasi

Berita Terbaru