Puluhan Fasilitas SMP di Kab Bandung Mendapatkan Perbaikan Bersumber Dari DAK dan APBD

oleh
oleh

SOREANG  | Kontroversinews – Pada tahun ini puluhan ruang kelas, laboratorium, jamban dan pembangunan ruang kelas baru Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta di Kabupaten Bandung mendapatkan bantuan rehabilitasi. Dengan adanya perbaikan fasilitas sekolah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD ini, diharapkan akses masyarakat terhadap pendidikan bisa semakin lebih baik.

Kepala Seksi Sarana Prasarana SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Drs.H. Suarma mengatakan, tahun ini pemerintah pusat mengucurkan DAK Tahun 2019 sebesar Rp 26.217.725.336. Jumlah ini untuk rehabilitasi ruang kelas, pembangunan jamban siswa/guru, pembangunan perpustakaan, pembangunan laboratorium IPA, laboratorium komputer, rehabilitasi ruang guru dan pembangunan ruang kelas baru.

Kepala Seksi ( Kasi) Sarana Prasarana SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Drs.H. Suarma

“Ini sudah termasuk meubeleur dan juga perlengkapan lainnya. Seperti laboratorium komputer yah termasuk isinya, ada komputer, meubeuler dan perlengkapan lainnya. Saat ini pengerjakaan yang DAK belum semua untuk termin kedua sedang pengajuan. Saat ini ada yang masih berlangsung, tapi ada juga yang berhenti dulu karena menunggu pembayaran termin kedua.” kata H.Suarma, Kamis (12/9/2019.

H. Suarma melanjutkan, selain dari DAK, Pemerintah Kabupaten Bandung juga menggelontorkan anggaran sebesar Rp 9.739.120.000. Dana dari APBD ini dipergunakan untuk rehabilitasi ruang kelas, pembangunan taman, lapangan upacara, fasilitas parkir, rehabilitasi rumah dinas kepala sekolah, guru dan penjaga sekolah.
Kemudian digunakan juga untuk pengadaan sarana air bersih dan sanitasi, pengadaan mebeuler. Selani itu ada juga untuk pengadaan komputer untuk UNBK, rumah singgah, TPT, pengadaan buku alat tulis siswa dan pengadaan mobil jemputan siswa.

“Nah kalau yang dari APBD ini pengerjaan rata rata antara 90 hingga 100 persen sudah selesai. Karena memang ditargetkan harus selesai akhir bulan ini,” ujarnya.

Sedangkan bantuan rehabilitasi dari dana blok gran pemerintah pusat yang dikelola oleh Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat, kata H. Suarma, terdapat tiga sekolah yang diajukan untuk mendapatkan bantuan. Ketiga sekolah tersebut berada di Ciparay, Pacet dan Pangalengan. Untuk bantuan blok grand ini memang belum pelaksaan. Karena memang memasuki tahap survei lokasi.

“Kalau yang blok grand dari PUPR Provinsi itu nilainya kami tidak mengetahui. Karena memang baru pertamakali ini dan kami juga hanya menerima setelah selesai pekerjaannya,” katanya.

Ditempat terpisah Kepala Sekolah SMPN 1 Ciwidey, Karna Saputra SPd. M.M., mengatakan, pihaknya mendapatkan dua paket bantuan dari DAK untuk rehabilitasi dua ruang kelas. Saat ini pengerjaan sudah mencapai 40 persen. Sedangkan dari APBD tahun ini, pihaknya juga mendapatkan bantuan untuk pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir.

“Harapan kami dengan adanya peningkatan sarana dan prasarana dapat meningkatkan semangat belajar. Serta akses masyarakat terhadap pendidikan pun bisa semakin baik,” katanya.
( Lily Setiadarma).

Lapangan ( serbaguna) upacara SMPN 1 Ciwidey, terlihat asri dan nyaman , mulai digunakan kegitan upacara bendera , olahraga, pramuka maupun kegiatan kesiswaan lainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *