Kondisi itu kata Iyep, yang dikeluhkan oleh petugas pemakaman, apalagi ketika petugas itu harus memakamkan jenazah COVID-19 malam hari. Peralatan pemakaman dan alat pelindung diri (APD) bagi para petugas pemakaman juga masih minim.
Akibat keadaannya seperti itu membuat TPU khusus jenazah COVID-19 itu hingga saat ini baru terisi sekitar 10 jenazah. Semuanya dimakamkan saat siang siang hari, sedangkan untuk jenazah yang batal dimakamkan karena malam hari jumlahnya cukup banyak.
“Ya akhirnya dimakamkan di tempatnya masing-masing atau di TPU warga yang bukan khusus untuk COVID-19 karena warga sekitar juga mengizinkan,” imbuhnya dilansir dari Sindonews.
Pihaknya meminta agar Pemda KBB segera membangun infrastruktur di TPU tersebut. Minimal menyiapkan lampu penerangan supaya jenazah COVID-19 bisa dimakamkan saat malam hari. “Kesulitan di sana kan lampu penerangan dan peralatab untuk pemakaman termasuk juga APD,” pungkasnya.***AS