PNFI Siap Mencetak Generasi Muda Berkarakter Relijius dan Berahklak

oleh
oleh

SOREANG – Untuk menciptakan generasi bangsa yang memiliki mutu dan karakter berkualitas, penanaman pembelajaran dilakukan sejak usia dini. Selain itu, pemantapan pendidikan karakter anak sejak usia dini akan meminimalisir terjadi kekerasan anak, pergaulan bebas antar sesama jenis (LGBT).

Hal itu dikatakan Kepala Bidang PAUD dan PNFI Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung H. Djunjunan SPd, MSi, menurutnya pendidikan karakter sejak usia dini dan pendekatan saintifik bisa membangun akhlak, daya pikir kritis, dan kreativitas anak.

“Dengan penerapan dan pemantapan pendidikan karakter sejak usia dini, bisa membentuk akhlak dan kreativitas untuk menghadapi masa depan,” tuturnya H. Djunjunan kepada wartawan disela-sela kefiatan jambore paud di Situ Cilenca Pangalengan Kemarin, (19/12)

Menurutnya, pemantapan kurikulum paud dan Tk dengan penerapan pendidikan karakter untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi pendidik anak usia dini. Selain menumbuh kembangkan karakter anak, juga untuk meminimalisir terjadinya kekerasan, bulling antar siswa, pergaulan yang tidak sesuai dengan semestinya.

“Kalau pendidikan karakter sejak usia dini terus ditekankan, saya optimisi generasi muda Kabupaten Bandung memiliki kualitas dan akhlak relijus,” tuturnya

Menurut H. Djunjunan penerapan dan penekanan kurikulum paud dan TK sangat tepat dan dibutuhkan untuk mempersiapkan generasi muda yang berkarakter dan sangat efektif jika ditanamkan sejak usia dini.

“Sesuai dengan Visi Bunda PAUD, PNFI Disdik Kabupaten Bandung siap mencetak generasi muda yang memiliki karakter relijius dan berahklak,” akunya

Lebih lanjut, H. Djunjunan mengatakan karakter itu ada dua, diantaranya karakter moral yang meliputi kejujuran, tanggung jawab, kepedulian serta toleran dan Karakter Kinerja yaitu disiplin, pekerja keras, ulet, pantang menyerah.

“Kalau karakter ini melekat pada diri seseorang maka masa depan insyaallah cerah,” katanya.

Disinggung terkait stunting anak di kabupaten Bandung, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan Dinas ketahanan Pangan kabupaten Bandung.

“Untuk memantau dan memberikan pemahaman akan masukan makanan sesuai usia pertumbuhan, kami akan berkoordimbasi dengan dinas terkait,” tuturnya

Dirinya menghimbau kepada tenaga pendidik paud dan Tk se Kabupaten Bandung untuk terus menyuarakan pedidikan karakter sejak usia dini. Hal itu, untuk meminimalisir terjadinya kekerasan, peredaran LGBT dan menghindari terjadinya stunting di Kabupatem Bandung.

“1.846 Lembaga Paud dan TK di Kabupaten Bandung sudah berkomitmen menerapkan pendidikan karakter anak untuk mencipta generasi muda Kabupatem Bandung memiliki mutu dan kualitas yang siap bersaing. Tetapi. Memiliki ahklak yang relijius,” pungkasnya. (Lily Setia darma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *