Petugas Sampah Dan Tempat Pembakaran Sampah Desa Setuwetan yang Selalu jadi Sasaran Kritikan

- Pewarta

Minggu, 9 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIREBON Kontroversinews.com Sampah, adalah persoalan yang paling dianggap patut disikapi dengan serius. sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.

Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Bahkan sampah yang dibuang secara langsung dalam ekosistem darat akan mengundang organisme tertentu menimbulkan perkembangbiakan seperti tikus, kecoa, lalat, dan lain sebagainya. perkembangbiakan serangga atau hewan tersebut dapat meningkat dengan tajam.

Hingga persoalan sampah, haruslah tertangani dengan segera. namun disisi lain, dalam penanganan sampah juga harus dibarengi dengan tenaga manusia yang mau dan mampu dalam menanganinya.

Selain jadi masalah pemkab cirebon, sampah juga menjadi masalah dipemerintahan desa setu wetan kecamatan weru kabupaten cirebon. pemdes setu wetan membuat inovasi mengenai bagaimana pemusnahan sampah bisa tertangani dengan segera, tidak tanggung-tanggung. pemdes setu wetan membangun 3 unit tempat pembakaran sampah di 2 tempat yang berbeda.

1 dibelakang kantor desa, dan 2 nya lagi diarea makam bojong. namun cukup sulit untuk mencari orang yang mau mengantarkan sampah dari pelataran menuju tungku pembakaran, hingga muncul 2 orang yang bersedia untuk menjadi pekerja pengelolaan sampah untuk bersama-sama dengan beberapa orang lagi sebagai pengangkut sampah dari rumah-rumah warga dan terkadang ikut pula bekerja sebagai pemusnah sampah di 3 tungku pembakaran yang dibangun pemdes setu wetan dari alokasi anggaran dana desa. dan berbekal pengalaman pribadi penulis, yang juga wartawan media ini selama berhari-hari atau bahkan bisa disebut hampir setiap hari nongkrong ditempat pembakaran sampah seusai melaksanakan tugas sebagai seorang kuli tinta.

2 orang warga yang dimaksud diatas tadi, dihari-harinya dalam rangka melaksanakan kewajibannya sebagai para pengurus sampah dari lingkungan desanya, 2 orang yang siap menjadi punggawa pemusnah sampah bersama yang lain yang tidak bisa disebutkan namanya disini tidak pernah mengeluh walau seringkali harus jatuh sakit. berbekal niat baik yang oleh sebagian kecil orang pernah dianggap tidak baik, mereka berdua tetap tidak pernah menyerah. Walau sesekali, satu diantaranya pernah mengeluh lelah.

Berita Terkait

Desa Jagara Juara Satu Lomba Desa Wisata Nusantara 2025 Tingkat Nasional
Geliat Literasi: Desa Dayeuhkolot Jadi Tujuan Visitasi Lomba Perpustakaan 2025
Ketua APDESI Kuningan Berikan Penjelasan Terkait Statemen Seorang Kades
FK-GOL : Hasil Audit BPK RI Kuningan Tahun 2024 Banjir Temuan
Pembagian BLT Dana Desa Kepada 83 Orang Penerima
Petani Linggasana Menjerit: “Sumber Air Dijadikan Komersil oleh Oknum Mafia!”
Musdes Neglasari Rumuskan Rencana Kerja Pemerintah Desa 2026
Kades Nagrak Suparman, Sosok Pemimpin Dua Periode yang Dekat dengan Rakyat dan Konsisten Membangun Desa

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 19:31

Desa Jagara Juara Satu Lomba Desa Wisata Nusantara 2025 Tingkat Nasional

Sabtu, 8 November 2025 - 13:28

Geliat Literasi: Desa Dayeuhkolot Jadi Tujuan Visitasi Lomba Perpustakaan 2025

Kamis, 6 November 2025 - 08:18

Ketua APDESI Kuningan Berikan Penjelasan Terkait Statemen Seorang Kades

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:11

FK-GOL : Hasil Audit BPK RI Kuningan Tahun 2024 Banjir Temuan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 19:54

Pembagian BLT Dana Desa Kepada 83 Orang Penerima

Berita Terbaru