Poswolsky menyarankan agar Anda mengungkapkan curahan hati yang mendalam dalam surat. “Coba lah saling menulis surat sebelum Anda berbicara satu sama lain,” ujar Poswolsky.
Tuliskan bahwa Anda merasa hubungan bersamanya terasa canggung. Sampaikan juga bahwa Anda ingin memperbaikinya.
Pendekatan ini membantu Anda mendapatkan empati dan meningkatkan keterampilan komunikasi.
3. Beri jeda waktu dan coba lagi
Tak ada salahnya bagi Anda untuk memberi jeda atau ruang bernapas kepada sahabat sebelum mencobanya memperbaikinya. Siapa tahu, baik Anda maupun sahabat, sesungguhnya membutuhkan jeda atau jarak sementara untuk kembali membangun hubungan persahabatan yang sehat.
Psikolog Marisa Franco mengatakan bahwa persahabatan pasti memerlukan waktu untuk kembali normal setelah dilanda konflik. Perasaan tidak nyaman yang masih ada mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut.
“Jika masih canggung, ini mungkin menunjukkan bahwa tidak semua orang merasa didengarkan,” kata Franco.
4. Sadari perubahan
Salah satu tantangan dalam persahabatan jangka panjang adalah ketika banyak orang terjebak pada nostalgia persahabatan masa lalu. Padahal, banyak hal yang berubah seiring waktu berjalan. Kondisi dan prioritas baru pasti akan mengubah seseorang.
Denworth menyarakan Anda untuk mempertimbangkan pertemanan yang lebih santai. Tak semuanya harus sama seperti dahulu kala.
“Tidak semua persahabatan bertahan seumur hidup, dan tidak apa-apa. Ahli biologi evolusi menemukan bahwa ikatan berkualitas tinggi membutuhkan tiga hal: bertahan lama, positif, dan kooperatif. Anda membutuhkan ketiganya,” jelas Denworth.***AS