Bandung Barat| Kontroversinews.- Perum Perhutani mengapresiasi dan mendukung langkah yang ditempuh oleh karang taruna Mekar Bhakti di Kampung Cieter, Desa Mekar Wangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat yang membudidayakan lebah madu di petak 55 kepala resort pemangkuan hutan (KRPH), BKPH, Tambak Ruyung Timur.
Asisten Perhutani (Asper) Tambak Ruyung Timur, Soip mengatakan Karang Taruna, Kampung Cieter yang pernah menjadi karang taruna teladan se-provinsi Jawa Barat 2012 lalu melakukan pemberdayaan dengan budidaya lebah madu. Kedepan, mereka juga akan mengembangkan wisata edukasi lebah.
“Mereka itu, membudidayakan lebah madu jenis api yang merupakan program pemberdayaan. Rencana bisa dikembangkan menjadi wisata edukasi lebah,” ujarnya saat ditemui Kontroversinews.com, Selasa (31/7).
Menurutnya, pemilihan petak 55 sebagai tempat budidaya karena di lokasi tersebut terdapat pohon kalianda yang merupakan pakan lebah. Katanya, sejak lama Karang Taruna Kampung Cieter sudah membudidayakan lebah hingga akhirnya memperoleh predikat karang taruna teladan dari provinsi Jawa Barat.
“Karang taruna sudah jatuh bangun sejak 2012 membudidayakan lebah. Saat ini mereka akan panen madu,” ungkapnya. Katanya, agar budidaya yang dilakukan tetap berjalan maka Perhutani mengupayakan bantuan kepada karang taruna.
Dirinya mengatakan, budidaya yang dilakukan para pemuda bertujuan juga untuk mendidik pemuda agar kreatif dan memiliki aktivitas yang produktif serta mengurangi pengangguran. Serta budidaya lebah madu jenis api memiliki prospek yang cerah dan menjanjikan.
Sebab, ia menuturkan, saat ini permintaan terhadap madu di pasar cukup tinggi. Bahkan, dari madu yang sudah ada saat ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat. “Lebah disini sudah menghasilkan madu cuma tahapnya masih belajar pengembangan,” ungkapnya.
Soip menambahkan, pada awal Juli 2018 Karang Taruna Kampung Cieter mendapat kunjungan dari Kementerian Desa yang dipimpin saat ini oleh Menteri, Eko Putro Sandjojo. Katanya, bagi asper Perhutani budidaya lebah sangat menguntungkan karena tidak merusak tanaman.
Sementara itu, peternak lebah madu Karang Taruna Kampung Cieter, Debby Bustomi mengungkapkan budidaya lebah madu sudah dirintis sejak 2012. Namun, karena terdapat hambatan sempat vakum disebabkan faktor tanaman sayuran.
Saat ini menurutnya, budidaya lebah madu karang taruna menjadi pilot projek percontohan dari universitas asal Jerman dan Universitas Padjajaran. Tidak hanya itu, seringkali ada kunjungan dari Perancis, Jerman dan IPB yang ingin mengetahui budidaya lebah madu.
“Budidaya lebah madu di luas 200 tumbak sudah menghasilkan tapi belum banyak lebah tergantung pakannya. Kita perlu suport dari Perhutani soal pengawasan dari tanaman sayuran di hutan karena musuh lebah, pestisida dan kimia,” katanya. (Lily Setiadarma)