Pengusaha Gamis Alami Penurunan Omset 95 Persen Akibat Pandemik Corona

- Pewarta

Rabu, 6 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pepey ( 22 ), yang tinggal di Kampung Gamis Kecamatan Soreang  Kabupaten Bandung, saat ini hanya  bisa menunggu pesanan gamis atau kerudung  itupun kalau ada baru dibuat , pendapatanya hilang hingga 95 persen  Sejak  mewabahnya virus Corona ( Covid 19 ).

Pepey ( 22 ), yang tinggal di Kampung Gamis Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, saat ini hanya bisa menunggu pesanan gamis atau kerudung itupun kalau ada baru dibuat , pendapatanya hilang hingga 95 persen Sejak mewabahnya virus Corona ( Covid 19 ).

SOREANG | Kontroversinews – Gamis termasuk pakaian ibadah yang biasanya laris manis jika datang bulan ramadan. Tetapi pada ramadan kali ini tidak lagi. Hampir semua pengusaha gamis di Kampung Gamis Kabupaten Bandung, mengalami penurunan pendapatan  95 persen akibat imbas Corona atau Covid 19.

Salah seorang pengrajin gamis, Pepey (22), dirinya tidak memproduksi gamis seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Penghentian produksi gamis tersebut sudah berlangsung selama dua bulan, utamanya dikarenakan oleh mewabahnya Corona. Padahal sebelum ada Virus Corona, Pepey bersama pengrajin lainnya yang tinggal di Kampung Gamis Kabupaten Bandung, bisa memproduksi kerudung, baju muslim baik anak dan dewasa.

“Di Kampung Gamis ini ada 250 orang yang terkena dampak Covid 19. Penurunan pendapatannya mencapai 95 persen,” ungkap Pepey saat wawancara di Soreang, Selasa  (5/5), kemarin

Produk gamis Pepey, banyak dipasarkan ke Tanah Abang Jakarta. Tetapi karena adanya Virus Corona, kemudian berlaku aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menyebabkan pendistribusian barang menjadi terhambat.

Suasana Kampung Gamis di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (5/5) terlihat sepi karena penghentian produksi . Photo Kontroversinews.com|| Lee

Agar tetap bisa melangsungkan produksi gamisnya, Pepey hanya bisa mengandalkan dari pesanan. Jadi kalau tidak ada pesanan, maka otomatis tidak ada produksi. Disaat ramadan pun, hanya pelanggan tetapnya yang melakukan pemesanan, seperti pelanggan dari Jakarta dan Jawa. Jumlah pesananannya pun, kata Pepey, tidak lebih dari 50 pcs, dengan harga jual Rp. 65.000 per pcs.

“Kalau dipasarkan ke wilayah Bandung, hanya bisa menjual gamis sampai dua kodi. Sedangkan jika dipasarkan ke wilayah Jakarta, bisa menjual sampai 40 sampai 100 kodi,” lanjut Pepey.

Pepey berharap masyarakat yang bekerja dibidang konveksi, bisa memperoleh bantuan dari pemerintah. Pepey mengaku memiliki lima karyawan, yang hanya dipekerjakan pada saat ada pesanan. Meskipun demikian, Pepey tetap berusaha untuk memberikan THR untuk karyawannya, walaupun jumlahnya tidak seberapa.

“Dampak dari Virus Corona paling besar dirasakan oleh pengusaha konveksi. Banyak karyawan konveksi yang terpaksa dirumahkan. Saya berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada kami, karena sampai sejauh ini dari pemerintahan Desa atau Kecamatan Soreang belum ada bantuan ,yang datang ” pungkas Pepey. (Lily Setiadarma)

Berita Terkait

Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP Stabil Meski Minyak Dunia Anjlok
Rupiah Menguat Dipengaruhi Sikap Trump yang “Melunak” Terkait Tarif
Kelompok Patani Kopi Mekarsari Gelar Diskusi, Membahas Pengembangan Usaha Kopi yang Terarah dan Berkelanjutan
Imbas Layanan Bermasalah, Pramono Minta Direktur IT Bank DKI dicopot
Ekonom Bahana Nilai Ekonomi RI tidak Rentan Guncangan Sentimen Global
RI tempuh Negosiasi Guna Hadapi Kebijakan Tarif Resiprokal AS
Bulog Pastikan Penyerapan Gabah Terus Dilakukan Meski Libur Lebaran
Emas Antam-Galeri24 Naik hingga Rp17.000, UBS turun Tipis pada Jumat
Tag :

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 10:45

Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP Stabil Meski Minyak Dunia Anjlok

Senin, 14 April 2025 - 10:44

Rupiah Menguat Dipengaruhi Sikap Trump yang “Melunak” Terkait Tarif

Jumat, 11 April 2025 - 07:00

Kelompok Patani Kopi Mekarsari Gelar Diskusi, Membahas Pengembangan Usaha Kopi yang Terarah dan Berkelanjutan

Rabu, 9 April 2025 - 10:39

Imbas Layanan Bermasalah, Pramono Minta Direktur IT Bank DKI dicopot

Selasa, 8 April 2025 - 10:18

Ekonom Bahana Nilai Ekonomi RI tidak Rentan Guncangan Sentimen Global

Berita Terbaru