Pengraji Rotan Cirebon Keluhkan Biaya Ekspor Keluar Negeri Terlalu Mahal Di Masa Pandemi

- Pewarta

Kamis, 8 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIREBON (Kontroversinews.com) – Ditengah situasi Pandemi Covid 19 yang berkepanjangan ini pasar dunia menjadi lesu, Dan ini sangat menghambat banyak sektor bisnis, Salah satunya Furnitur rotan ikut terkena imbasnya akibatnya sangat menurunnya dibidang ekspor-impor.

Direktur CV. SINTESA, Sudini yang Didampingi beberapa Pengusaha Furnitur Rotan yang berada di Desa Pamijahan Kec. Plumbon tepatnya dikawasan Industri rotan ketika ditemui Awak media, Selasa (6/7/2021)
Mengatakan.

Bahwa hampir seluruh para pengusaha / pengrajin rotan merasa Pusing dengan biaya sarana Transportasi Konteiner keluar negeri (Osean Frec) yang sangat MAHAL.

Mengalami angka kenaikan signifikan sekali, Sehingga banyak sekali stok-stok menumpuk digudang- gudang mereka yang tidak bisa terkirim hampir kurang lebih satu tahunan.

Bahkan para Bayer pun tidak mau mengambil barang yang sudah dipesannya, Dan lebih Ironisnya lagi sampai-sampai para Bayer membatalkan semua pesanan yang Sudah jadi, tegasnya.

Ditempat yang sama SUDINI juga menambahkan, Dan mewakili beberapa pengusaha, juga keluhkan tingginya harga bahan baku yang mengalami kenaikan hingga mencapai 60 persen ini sangat Fantastis sekali,
Untuk itu beliau para pengusaha furnitur rotan Memohon kepada Pemerintahan Pusat yaitu Kementrian Perindustrian dan Perdagangan.

Agar bisa membantu kesulitan dan Menyelesaikan semua Permasalahan ini karena demi perkembangan Industri rotan, yang menyangkut kelangsungan hajat hidup banyak orang.

Bahkan ribuan karyawan rotan yang berada baru di wilayah cirebon, Belum lagi di daerah-daerah lain pasti akan mengalami hal yang sama, Sebelum bisnis dibidang Ekspor kita lebih terpuruk lagi Ungkapnya. (Liputan Khusus Agustian)

Berita Terkait

Ekonom Bahana Nilai Ekonomi RI tidak Rentan Guncangan Sentimen Global
RI tempuh Negosiasi Guna Hadapi Kebijakan Tarif Resiprokal AS
Bulog Pastikan Penyerapan Gabah Terus Dilakukan Meski Libur Lebaran
Emas Antam-Galeri24 Naik hingga Rp17.000, UBS turun Tipis pada Jumat
Pertamina Sebut Ribuan Peserta Naik Kelas Lewat Program UMK Academy
Saatnya Dorong Kopi Bengkulu Jadi Primadona
QJMotor masih fokus pasarkan motor konvensional di Indonesia
KKP: PPN Palabuhanratu Beroperasi Optimal Pasca Banjir Bandang

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 10:18

Ekonom Bahana Nilai Ekonomi RI tidak Rentan Guncangan Sentimen Global

Minggu, 6 April 2025 - 21:13

RI tempuh Negosiasi Guna Hadapi Kebijakan Tarif Resiprokal AS

Sabtu, 5 April 2025 - 14:34

Bulog Pastikan Penyerapan Gabah Terus Dilakukan Meski Libur Lebaran

Jumat, 4 April 2025 - 11:27

Emas Antam-Galeri24 Naik hingga Rp17.000, UBS turun Tipis pada Jumat

Kamis, 3 April 2025 - 11:24

Pertamina Sebut Ribuan Peserta Naik Kelas Lewat Program UMK Academy

Berita Terbaru