Pemprov Jawa Barat Terima Bantuan 700 Tabung Oksigen

- Pewarta

Kamis, 15 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi. Pemprov Jabar terima bantuan 700 tabung gas.

ilustrasi. Pemprov Jabar terima bantuan 700 tabung gas.

BANDUNG (Kontroversinews.com) – Kebutuhan akan tabung oksigen terus mengalami peningkatan. Tak hanya di rumah sakit, tetapi banyak juga pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri membutuhkan tabung oksigen.

Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar terus berupaya memenuhi kebutuhan oksigen, terutama di rumah sakit.

Bantuan 700 tabung oksigen diterima langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Kantor PT Migas Hulu Jabar di Kota Bandung, Rabu. Setelah menerima bantuan tersebut, tabung oksigen langsung didistribusikan ke posko oksigen kabupaten/kota di Jabar.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima bantuan tersebut dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar dan PT Abyro Multitecno Cemerlang.

Pemprov Jabar pun menugaskan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Jasa Sarana dan PT Migas Hulu Jabar, untuk memastikan distribusi oksigen berjalan baik.

“Pembagian tugas kami lakukan di Pemda Provinsi Jabar. Kami menugaskan dua BUMD, PT Jasa Sarana, kedua yang memiliki tempat ini PT Migas Hulu Jabar untuk mengurusi A sampai Z ‘supply-demand’ oksigen di Jawa Barat,” kata dia.

Sudah ada beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Pertamina, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, berkomitmen menyalurkan oksigen ke Jabar.

Selain itu, Pemprov Jabar juga mendapat bantuan berupa 1.500 tabung oksigen dari Singapura. Bantuan itu penting mengingat sulitnya mencari perusahaan yang memproduksi tabung oksigen.

“Kemarin baru pulang dari Sumatera, untuk meminta komitmen perusahaan-perusahaan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Saya juga ikut mencari bantuan dengan mengontak sahabat-sahabat lama saya di Singapura. Alhamdulillah, hari Kamis akan datang 1.500 tabung dari Singapura hasil pendekatan langsung kepada mereka,” katanya pada Antara.

Kebutuhan akan tabung oksigen terus mengalami peningkatan. Tak hanya di rumah sakit, tetapi banyak juga pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri membutuhkan tabung oksigen.

“Pak Sekda telah menghitung neraca kebutuhan oksigen di Jabar, yang biasa normal, saat ini melonjak berkali-kali lipat sehingga kita ada defisit per hari ini sampai 300 ton. Oleh karena itu strategi kita terbagi dua. Fokus pada pembelian dan mencari hingga ke daerah atau negara tetangga. Karena apa? karena yang meninggal akibat saturasi rendah kekurangan tabung dan oksigen itu banyak sekali,” katanya.***AS

Berita Terkait

Pencabutan Moratorium Menuai Pro dan Kontra di Masyarakat
Ketua PGRI Kabupaten Kuningan Berikan Tanggapan Terkait Kasus Etika Moral Kepsek
Festival Seni Media 2025, Gerbang Baru dan Ruang Tumbuh Kreativitas Seni Budaya
Ruang Pameran Tetap Museum Gedung Pusaka Kanoman Diresmikan, Langkah Strategis Memajukan Ekonomi Budaya
Operasi Zebra Lodaya 2025 Resmi Dimulai, Polres Cirebon Kota Fokuskan Pencegahan Pelanggaran Lalu Lintas
Dugaan Bisnis Seragam di SMPN 1 Rancaekek, Kepala Sekolah: “Aman Tidak Ada Masalah”
Rancangan APBD 2026 Disampaikan, Pemkot Cirebon Fokus Jaga Stabilitas Fiskal
Profiling Aparatur Sipil Negara, Langkah Pemkot Cirebon Bangun Birokrasi Profesional

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 23:43

Pencabutan Moratorium Menuai Pro dan Kontra di Masyarakat

Selasa, 18 November 2025 - 14:39

Ketua PGRI Kabupaten Kuningan Berikan Tanggapan Terkait Kasus Etika Moral Kepsek

Selasa, 18 November 2025 - 13:31

Festival Seni Media 2025, Gerbang Baru dan Ruang Tumbuh Kreativitas Seni Budaya

Selasa, 18 November 2025 - 08:15

Ruang Pameran Tetap Museum Gedung Pusaka Kanoman Diresmikan, Langkah Strategis Memajukan Ekonomi Budaya

Selasa, 18 November 2025 - 08:15

Operasi Zebra Lodaya 2025 Resmi Dimulai, Polres Cirebon Kota Fokuskan Pencegahan Pelanggaran Lalu Lintas

Berita Terbaru

REGIONAL

Pencabutan Moratorium Menuai Pro dan Kontra di Masyarakat

Selasa, 18 Nov 2025 - 23:43