Pemkab Samosir Perketat Pemeriksan Pendatang

oleh
oleh
Samosir | Kontroversinews. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melakukan pemeriksaan suhu tubuh para pendatang di Menara Pandang Tele, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara pada Senin, 23/3/2020.

Tindakan ini dilakukan kepada setiap kendaraan beserta para penumpangnya guna mencegah penyebaran virus corona di Samosir.”Kami sekarang dari Gugus Tugus Covid-19 Pemkab Samosir melakukan monitoring di pintu masuk pertama di Menara Pandang Tele. Semua kami pastikan yang masuk dari pintu Tele dicek suhu tubuhnya dan bagi yang mempuyai suhu tubuh di atas 38 derajat celsius akan diberikan perlakuan khusus,” kata Bupati Samosir Rapidin Simbolon.

Perlakuan khusus yang dimaksud adalah bila suhu tubuh di atas 38 derajat celsius adalah warga Samosir akan dikoordinasikan dengan petugas kesehatan setempat untuk tindakan selanjutnya.

Namun bila bukan penduduk Samosir maka akan diminta kembali ke tempat semula. “Bila yang bersangkutan ada di bus umum akan di-stay-kan di puskesmas Harian,” ujarnya.

Kegiatan yang sama juga dilakukan di beberapa pintu masuk ke Samosir, seperti Pelabuhan Simanindo, Pelabuhan Nainggolan, Pelabuhan Mogang Palipi, Pelabuhan Ambarita, Pelabuhan Tomok, dan semua titik pelabuhan.

“Saat ini juga Wakil Bupati Samosir Pak Juang sedang melakukan monitoring di Nainggolan,” terangnya.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Samosir, Pemkab Samosir juga telah resmi menutup semua lokasi wisata yang dikelola Dinas Pariwisata Samosir dari mulai 23/3/2020 sampai waktu yang belum ditentukan.

“Supaya kami bisa mengendalikan orang-orang yang masuk ke Kabupaten Samosir ini,” ujarnya.

Tampak Bupati Samosir Rapidin Simbolon bersama para petugas gabungan melakukan pemeriksaan kepada seluruh kendaraan yang masuk ke Tele dan bila ada mobil dengan nomor kendaraan luar Sumatera Utara akan dilakukan penyemprotan disinfektan di gagang pintu kendaraan.

Mendampingi Bupati Samosir, ikut Kepala Kepolisian Resor Samosir Ajun Komisaris Besar Polisi Mohammad Saleh, Komandan Rayon Militer Pangururan Kapten Panjaitan serta para petugas gabungan yang terdiri dari Puskesmas Harian, Dinas Pehubungan, Kepolisian, dan Koramil Pangururan.

Sebelumnya, pelaku wisata di Kabupaten Samosir menyayangkan lambatnya Pemkab Samosir melakukan langkah antisipasi penularan virus corona atau Covid 19 di lokasi wisata yang ada di daerah itu.

Hal itu disampaikan Ketua PHRI Kabupaten Samosir Annette Horschma Siallagan pada Minggu, 22/3/2020.

Menurut Annette, di lokasi yang banyak wisatawannya seperti Tomok dan Tuktuk sampai saat ini tidak ada pemeriksaan apapun untuk melakukan pencegahan virus corona.

“Saya dapat informasi di sini sudah cukup banyak penduduk lokal yang sakit batuk dan flu terutama anak-anak sekolah sebelum sekolah diliburkan kemarin, kita juga sayangkan karena tidak ada tes kit di Samosir untuk memastikan itu,” tukasnya.

Lokasi wisata milik pemerintah pun belum ada dilakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi para pendatang dan petugas pun tidak menanyakan asal wisatawan, apakah dari daerah kejadian luar biasa seperti Jakarta dan lainnya.

Persoalan ketiadaan masker dan hand sanitizeryang sulit didapat di Samosir juga menjadi salah satu kekesalan Annete. “Masker dan hand sanitizer susah dicari dan bahkan surat edaran pun tidak ada kita terima sebagai pengurus PHRI,” ungkapnya.

Untuk mensiasati ketiadaan hand sanitizer ini, Annette sebagai Ketua PHRI Samosir telah membuat senidiri sebuah campuran yang aman untuk digunakan dan telah membagikan kiat ini kepada pemilik hotel di Samosir.

Sekretaris Daerah Jabiat Sagala sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Samosir, menyatakan akan mulai melakukan tindakan pencegahan di pintu masuk mulai Senin, 23/3/2020.

Bagi lokasi wisata yang non-pemerintah, Pemkab Samosir hanya bisa mengimbau dengan menyiapkan fasilitas yang standar.

“Contohnya seperti Pantai Batu Hoda, kita akan minta menyiapkan alat pegukur suhu tubuh infrared dan hand sanitizer yang standar,” terangnya.

Untuk upaya pencegahan masuknya virus corona melalui para pendatang di pintu-pintu masuk ke Samosir, pihaknya hanya baru dapat menyiapkan alat pengukur suhu dan pemeriksaan untuk sementara hanya di enam titik dari 10 titik yang ada di Samosir.

“Karena terbatasnya alat pengukur suhu tersebut, dan kami sudah cari di pasar tapi sulit didapat,” ujarnya.

Pemeriksaan sementara ada di Tele, Pelabuhan Simanindo, Pelabuhan Tomok, Pelabuhan Ambarita, Pelabuhan Pariwisata dan Pelabuhan Lopo Parindo.

Untuk di Tele, petugas akan melakukan pemeriksaan di Menara Pandang Tele selama 24 jam dengan pembagian tiga shift setiap harinya. “Petugasnya ada Polri, TNI dan Pemkab Samosir,” ungkapnya.(PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *