KARAWANG (kontroversinews.com) – Pemberitaan terkait adanya pembangunan DAK di SMPN 1 Ciampel Kec.Ciampel Kab.Karawang kabarnya mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2020 sebesar Rp.1.2 Miliar, untuk 6 ruang diantaranya I ruang Perpus I ruang Leb.Ipa, 1 ruang komputer dan 3 ruang kelas. Namun kabarnya banyak pekerjaan yang dikerjakan asal asalan dan keluar dari rencana anggaran biaya (RAB) salah satu contohnya pekerjaan pemasangan kusen yang kabarnya harus diganti oleh kusen alumunium tetap dilapangan tetap masih memakai kusen yang lama, dugaan lain juga muncul sewaktu para pekerja bukan warga setempat dan diduga diborongkan karena para pekerjanya benar benar bukan orang daerah setempat tetapi orang daerah Klari serta ungkapan lain yang mengatakan dalam kepengurusan pun dianggap asal tunjuk tanpa musyawarah serta ada ungkapan semua pembelanjaan dikelola kepala sekolah tanpa melibatkan yang lain sehingga terkesan dalam pembangunan tertutup dan kurang transparan .
Apalagi Sistem swakelola tidak boleh diborongkan tetapi harus dikerjakan oleh pihak komite sekolah para guru dan masyarakat agar bisa tepat guna dan tepat sasaran serta merasa memiliki dan yang paling penting sipat gotong royong dimasyarakat tumbuh dengan rasa memiliki karena itulah tujuan pemerintah dengan sistim swakelola , tetapi dilapangan kabarnya malah hanya di kelola oleh seseorang tanpa melibatkan yang lain terutama dalam arministrasi pembelanjaan dan keuangan .
Ahirnya adanya dugaan masalah itu disikapi dan dibuka oleh bagian sarana prasarana yang bernama Sarja (yang dulu pernah menjabat sebagai kepala sekolah di SMPN 1 Lemahabang ) yang kebetulan dirinya juga selaku ketua P2S ( panitia pembangunan sekolah) yang menurutnya bahwa benar saya sebagai ketua panitia tetapi dalam pelaksanaannya saya tidak tau sama sekali terutama tentang pembelanjaan dan keuangan baik dalam pengadaan alat atau matrial karen semuanya telah di tekel oleh kepala Sekolah sendiri.kitamah hanya melaksanakan pekerjaan setelah datang barang.
Saya mah hanya sebagai pelaksana kegiatan setelah ada barang datang saya tanda tangan dan saya laksanakan pekerjaan di lapangan, jadi dalam pembelian mah saya semua tidak tau karena semua pengadaan matrial di hendel oleh kepala Sekolah, termasuk masalah harga pun semua kepala sekolah yang tau jadi sewaktu bapak tanya ke saya masalah harga contoh baja ringan ya semuanya saya tidak tau jadi jawabnya ya tidak tau karena saya pikir semuanya tanggung jawab atasan. Kalau pun masalah ini menjadi banyak yang mengeluh dan nanya ya saya jawab apa adanya.Begitu juga dalam pembentukan kepengurusan panitia diakuinya kalau musyawarah pembentukan panitia memang benar tidak di laksanakan musyawarah tetapi hanya ditunjuk oleh kepala sekolah.”akunya.
Berbagai permasalahan muncul semakin menemukan titik temu bahwa semuanya jelas tertumpu pada kepala sekolah yang terkesan semuanya pingin di tekel sendiri tanpa harus melibatkan yang lain dan kepengurusan hanya dijadikan alat saja buat pelengkap administrasi pencairan ,karena paktanya dilapangan tugas pungsi mereka sama sekali tidak dipungsikan.
Untuk itu supaya tidak menjadi preseden buruk di kemudian hari diharap dinas instansi terkait dan penegak hukum bisa mengkaji ulang serta turun tangan menyikapinya, jangan sampai hanya diam dan tutup mata apalagi kalau terjadi adanya dugaan kongkalikong.karena kalau dibiarkan dihawatirkan akan merugikan keuangan negara yang mengarah pada KKN .
Untuk itu supaya tidak jadi preseden buruk hendaknya pihak hukum turun tangan agar bisa membuktikan benar dan tidaknya bermasalah dalam pembangunan .
Sementara kepala Sekolah SMPN I Ciampel yang bernama Karmo, Hingga berita ini dilansir kepala sekolah masih tetap masih sulit dihubungi bahkan tlp seluler ya pun dengan nomor tlp.+62 813-82xxxx56 saat dipinta waktunya untuk bisa ketemu selalu tdk diangkap apalagi dibalas.
Diahir perbincangannya dengan bagian sarana yang bernama sarja ,ahirnya mengharapkan supaya awak media bisa ketemu langsung dengan kepala Sekolah Karmo supaya bisa menjelaskan semuanya karen saya sama sekali tidak tau menahu terkait dengan anggaran dan pembelanjaan karena saya hanya tau kegiatan pekerjaan setelah datang barang jadi kalau masalah keuangan saya sama sekali tidak dilibatkan dalam pembelian.
Menanggapi masalah ini Kepala Dinas Pendidikan Kab.Karawang belum bisa dipinta tanggapannya karen yang bersangkutan kata beberapa stapnya sedang tugas luar.(tat/ds)