TERNATE (Kontroversinews.com) – Pasokan sayur ke Maluku Utara (Malut) selama Maret 2021 tercatat meningkat. Data IQFast mencatat peningkatan pasokan sayur terjadi pada komoditas tumbuhan seperti bawang merah dan sawi.
“Biasanya, setiap kali menjelang puasa, selama Ramadan sampai Idul Fitri, pasokan sayuran ke Malut meningkat. Ini karena konsumsi makanan masyarakat selama Ramadan justru meningkat,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Yusup Patiroy, Rabu (22/4/2021).
Dia menambahkan, dibandingkan pada Februari 2021, pasokan bawang merah mengalami kenaikan hingga 148 persen. Sawi naik hingga 195 persen. Bawang putih naik 77 persen dan sayuran kubis 70 persen. Sedangkan, pasokan komoditas yang turun yaitu cabai dan tomat. Cabai mengalami penurunan hingga 63 persen dan tomat 54 persen.
Sebagian besar pasokan buah dan sayur di Malut berasal dari Manado, Bitung, atau Surabaya. Menyikapi peningkatan arus lalu lintas komoditas ini, petugas karantina siap melakukan pengawasan.
Ada beberapa jenis hama dan penyakit tumbuhan yang ada di Sulawesi atau Jawa, namun belum ada di sini. Hama penyakit inilah yang dicegah masuk ke Malut melalui lalu lintas komoditas sayuran dan produk tumbuhan lainnya. Tujuannya agar tidak mengganggu pertanian di Malut.
Begitupun ketika ada komoditas keluar dari Malut, pihaknya akan memeriksa agar tidak menyebarkan hama penyakit ke daerah tujuan,” kata Yusup. Karantina melakukan pengawasan di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan, seperti pelabuhan dan bandara.
Mengutip dari iNews, selain memastikan komoditas pertanian yang dilalulintaskan bebas hama penyakit, juga pengawasan keamanan pangan. “Bersama instansi terkait lainnya, kami juga melakukan pengawasan keamanan pangan. Tujuannya agar komoditas pertanian seperti buah dan sayuran yang masuk ke Malut ini terjamin sehat dan layak dikonsumsi oleh masyarakat,” kata Yusup.***AS
