JAKARTA (kontroversinews.com) – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melakukan audit kasus kematian pasien Covid-19 di DKI Jakarta dan di Jawa Timur. Hasil kajian audit mortaliti pada 10 RS rujukan dan 9 RS non-rujukan di DKI Jakarta, serta 14 RS Rujukan dan 7 RS non-rujukan di Jawa Timur.
Anggota Subbidang Optimalisasi Fasilitas Kesehatan, Bid. Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr. Lusi Syamsi melaporkan dari hasil audit mendapatkan kebanyakan pasien yang meninggal akibat Covid-19 adalah berjenis kelamin laki-laki. Periode penentuan sampel pada Mei hingga September 2020.
Jadi, kata Lusi, audit mortaliti dilaksanakan pada tahun 2020 dengan semua sampel pasien dari awal Maret sampai 21 September 2020 dengan penelitian yang deskriptif. “Hanya di 2 provinsi dan awalnya DKI Jaya sebagai uji coba, kemudian kita lakukan Jawa Timur karena sama-sama mempunyai angka mortalitas yang tinggi,” katanya secara virtual, Jumat (4/6/2021).
Hasilnya, kata Lusi, dari angka mortaliti ini adalah hanya karakteristik pasien saja dan juga penyebab dasar penyebab pasien Covid meninggal dan berdasarkan sertifikat kematian yang ada pada rekam medis.
“Dari hasil karakteristik ini, pasien ini adalah pasien laki-laki baik di rumah sakit rujukan non rujukan Provinsi DKI maupun Provinsi Jawa Timur,” katanya dilansir dari iNews.
Sementara itu, Lusi mengatakan usia paling banyak yang meninggal di DKI Jakarta yakni 60 tahun. Sedangkan di Jawa Timur usia 46-59 tahun.
“Kemudian dari segi usia, usianya lebih banyak usia 60 tahun pada di Provinsi DKI. Sedangkan di provinsi Jawa Timur hasilnya 46-59 tahun. Jadi memang agak lebih muda di di Jawa Timur untuk kasus kematian,” katanya.***AS