Optimalkan PSBB, Dadang M Naser Usulkan Menambah Satu Titik Check Point

oleh

SOREANG  | Kontroversinews – Guna mengoptimalkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Parsial di Kabupaten Bandung, pemantauan dan evaluasi terus dilakukan terhadap pelaksanaan PSBB tersebut. Salah satunya adalah dengan mengajukan penambahan titik lokasi check point.

Bupati Bandung, Dadang M Naser, menyampaikan usulan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk bisa menambah satu titik check point lagi yaitu di Kecamatan Margaasih. Pasalnya, wilayah tersebut dapat menjadi jalan alternatif dari Jakarta menuju Kabupaten Bandung.

“Kita sudah ada 17 titik check point, tapi harus ditambah satu titik lagi di wilayah Margaasih. Karena di wilayah ini telah terjadi loncatan positif covid-19,” ujar Dadang saat menyimak arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui video conference (vidcon) di rumah jabatan bupati, Soreang, Sabtu (25/04).

Dadang meminta jajaranya untuk dapat menurunkan kepadatan yang sering terjadi di area perbatasan wilayah Kabupaten Bandung dengan kabupaten/kota lain. Menurut Dadang, dari awal penerapan PSBB di wilayahnya 22 April lalu, selama empat hari pelaksanaanya terpantau adanya penurunan kepadatan dari pergerakan orang melalui kendaraan hingga 30 persen. Hal itu, lanjut Dadang, ditandai dengan lancarnya arus lalu lintas di beberapa wilayah.

“Namun, masih ada penumpukan kendaraan di sejumlah titik. Oleh karenanya, kami akan terus menyosialisasikan hal ini kepada masyarakat. Warga harus tahu, suksesnya PSBB salah satu kuncinya adalah kedisiplinan mereka. Salah satu contoh kesuksesan PSBB di Kabupaten Bandung adalah tidak ada lagi warga yang positif corona. Dari pelaksanaan ini nantinya juga akan menghasilkan peta sebaran covid-19 di Kabupaten Bandung untuk segera kita atasi,” tutur Dadang.

Sementara untuk mengantisipasi adanya pemudik, pihaknya telah menyediakan 6.000 rapid test kit yang akan disebar ke puskesmas di Kabupaten Bandung.

“Jika tetap ada masyarakat yang mudik ke Kabupaten Bandung, kami telah menyediakan 6.000 alat tes. Ini merupakan langkah preventif guna memutus mata rantai penyebaran virus corona,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan PSBB di Jawa Barat, dirinya meminta petugas di setiap check point untuk tegas dalam menegakkan aturan. Hal itu bertujuan agar masyarakat tidak melakukan pergerakan antar wilayah.

“Selain penguatan pembatasan antar wilayah, PSBB juga harus dilakukan secara satu arah. Dengan begitu, pergerakan laju kendaraan dan masyarakat dapat ditekan.” ungkap Emil.

Dirinya menambahkan, indikator keberhasilan PSBB lainnya adalah ditemukannya peta sebaran covid-19 melalui tes masif. Dirinya memprediksi masih ada penambahan kasus positif, namun jumlah penambahannya berkurang sebelum diberlakukannya PSBB.

“Sebetulnya, PSBB di 14 hari pertama belum 100 persen memutus mata rantai. Butuh kurang lebih satu bulan untuk menurunkan rasionya,” pungkas Emil. ( Lily Setiadarma )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *