Miliki 23 Tipe Pelayanan, Sarana Kesehatan RSUD Otista Soreang Kian Lengkap

oleh

BANDUNG (Kontroversinews).– Semenjak ditetapkan pada 2020, RSUD Oto Iskandar Di Nata( Otista) Soreang, Kabupaten Bandung, terus berinovasi serta tingkatkan mutu pelayanannya.

Dengan bermacam sarana baru yang didatangkan, RSUD Otista berkomitmen buat penuhi kebutuhan kesehatan warga Kabupaten Bandung. Saat ini, rumah sakit ini sediakan Klinik Jantung Anak, Klinik Hemato Onkologi, Klinik Eksekutif, dan Unit Layanan Transfusi Darah, yang menaikkan lengkap layanan kesehatan yang ditawarkan.

Direktur Utama RSUD Otista, dokter. H. Yani Sumpena Muchtar, S. H., MH. Kes., lewat Kepala Instalasi Rawat Jalur, Dedi Sudirman, AMK, S. IP., menarangkan kalau RSUD Otista dikala ini mempunyai nyaris 23 tipe pelayanan di poliklinik.

“ Di lantai Gram, kami sediakan layanan rehabilitasi medik, polisaraf, serta polijantung. Di lantai atas, ada poliklinik penyakit dalam serta poli unggulan semacam kardio anak yang belum pasti ada di rumah sakit lain. Kami pula sediakan konsultasi gizi untuk warga yang mau berdiskusi menimpa pola diet,” ucap Dedi dikala ditemui Rabu,( 14/ 8/ 2024).

Tidak hanya itu, RSUD Otista pula sudah membuka Klinik Eksekutif di lantai 1 Poliklinik Oto Iskandar Di Nata. Klinik ini menawarkan pelayanan yang lebih aman serta eksklusif, sehingga penderita dapat memperoleh layanan kesehatan dengan standar yang lebih besar.

“ Klinik Eksekutif ini hendak memanjakan penderita dengan layanan yang personal serta handal,” ucap Dedi.

Tiap bulan, jumlah kunjungan penderita di RSUD Otista terus bertambah. Rata- rata dekat 600 penderita berkunjung tiap hari, sehingga total kunjungan menggapai 10. 000 penderita per bulan.

Dengan jumlah penderita yang terus menjadi banyak, operasional rumah sakit juga berjalan lebih efektif berkat aplikasi yang mempermudah pengajuan kebutuhan operasional, perlengkapan fasilitas penunjang, serta sumber energi manusia yang lain.

Dedi pula mengatakan kalau RSUD Otista berupaya melayani penderita dengan maksimal, baik dalam keadaan gawat darurat ataupun perawatan teratur.

“ Buat permasalahan gawat darurat, kami langsung mengalihkan ke unit emergensi di Gedung A. Warga Kabupaten Bandung saat ini tidak butuh ragu lagi buat memperoleh layanan kesehatan di RSUD Otista. Kami berkomitmen buat membagikan pelayanan terbaik demi kepuasan penderita,” tegasnya.

Sedangkan itu, Hani Widiani Syaeful, S. Kep, Ners., sebagai Kepala Regu Kehumasan, menarangkan kalau RSUD Otista mempunyai 23 klinik spesialis yang didukung dengan sarana subspesialis.

“ Registrasi rawat jalur dicoba di lantai 1 lewat aplikasi Sipantes. Penderita lumayan tiba ke loket registrasi sehabis mendaftar secara online,” katanya.

Hani pula mengatakan kalau bermacam klinik ada di RSUD Otista, semacam klinik mata, klinik THT, klinik gizi, dan klinik psikiatri.

“ Di lantai 1 ini pula ada klinik gigi, bedah mulut, serta endodonsi. Penderita dengan jaminan BPJS ataupun universal bisa berobat di RSUD Otista, pastinya dengan referensi dari puskesmas ataupun sarana kesehatan tingkatan awal,” tambahnya.

Dalam peluang yang sama, dokter. Fahmi Attaufany, Sp. THT- KL., Dokter Spesialis THT di RSUD Otista, menarangkan kalau poli THT melayani bermacam permasalahan kesehatan kuping, hidung, serta kerongkongan.

“ Permasalahan yang sangat kerap kami tangani merupakan permasalahan kesehatan kuping. Banyak warga yang kurang mengerti tentang berartinya melindungi kebersihan kuping, sehingga kerap terjalin permasalahan gendang kuping berlubang akibat mensterilkan kuping dengan metode yang salah,” ungkap Fahmi.

Dia pula menekankan berartinya penangkalan, paling utama untuk warga yang kerap mensterilkan kuping dengan perlengkapan yang tidak cocok.

Kepala Instalasi Rawat Jalur RSUD Otista, Dedi Sudirman, dikala menampilkan salah satu poli saraf yang terdapat di RSUD Otista, Soreng Kabupaten Bandung. Gambar Lily Setiadarma

“ Idealnya, kontrol kebersihan kuping dicoba tiap 6 sampai 8 bulan sekali ke dokter THT. Kami melayani dekat 120 penderita per pekan yang tiba dengan bermacam keluhan, mulai dari alergi, sinusitis, sampai amandel,” paparnya.

Fahmi pula mengantarkan pesan berarti untuk warga menimpa kendala rungu pada kanak- kanak.

“ Bila anak umur 2- 3 tahun hadapi keterlambatan bicara, lekas memeriksakan ke dokter anak ataupun dokter THT. Keterlambatan bicara dapat diakibatkan oleh kendala rungu yang wajib lekas diintervensi supaya tidak bersinambung ke permasalahan yang lebih sungguh- sungguh,” kata Fahmi.

Titin Patimah, AMK., Koordinator Poli Eksekutif RSUD Otista, meningkatkan kalau registrasi di Klinik Eksekutif dicoba langsung di tempat.“ Penderita dapat langsung tiba serta mendaftar di loket administrasi, tanpa butuh berangkat ke tempat lain. Pelayanan kami pula dapat diakses lewat WhatsApp,” jelasnya.

Salah satu penderita, Siti Nurfatwa, masyarakat Cisalak RT 1 RW 3, mengantarkan kesannya menimpa pelayanan di RSUD Otista.

“ Aku tiba buat berobat anak aku yang lagi dalam penyembuhan TB di poliklinik anak. Alhamdulillah, pelayanan di mari sangat baik, dokter serta suster sangat ramah. Mudah- mudahan RSUD Otista terus menjadi tumbuh serta pelayanan terus menjadi bagus,” ucapnya.

Dengan bermacam kenaikan sarana serta pelayanan yang didatangkan, RSUD Otista Soreang saat ini terus menjadi siap jadi rumah sakit referensi utama untuk warga Kabupaten Bandung.

Warga diharapkan bisa menggunakan sarana ini dengan sebaik- baiknya demi melindungi kesehatan diri serta keluarga. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *