Mengenal Edwin Barlianto, Pimpinan Cabang BPR Ciwidey

oleh
oleh

SOREANG | Kontroversinews – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) cabang Ciwidey sejak satu pekan terakhir memiliki pimpinan baru. Dia adalah Edwin Barlianto. ST, pimpinan cabang yang sudah berkecimpung di dunia perbankan sejak 2012 lalu. Sebelum menduduki posisi no satu di cabang Ciwidey, mantan pemain Persikab ini enam tahun malang melintang menjabat diberbagai posisi di BPR.

Sejak aktif di perbankan, karirnya terbilang melejit dari posisi staf. Enam tahun kemudian menjadi kepala cabang dan sempat menjadi wakil pimpinan di KPO BPR pusat yang berlokasi di Soreang, Kabupaten Bandung.

Pada 2012, ia bertugas di BPR cabang Cipendeuy selama 1 tahun 7 bulan. Kemudian pindah ke Ciwidey pada 2014 sebagai analis dan periode 2014-2015 mendapatkan promosi di cabang pangalengan sebagai kepala seksi. Kemudian berlanjut menjadi wakil kasi di cabang Pameungpeuk dan promosi sebagai kepala cabang di pangalengan.

“Habis dari situ mutasi ke Cikalong Wetan dan gak lama setelah Idul Fitri mutasi jadi wakil di KPO selama 8 bulan dan mutasi jadi pemimpin di Cikalong Wetan selama 1 tahun 3 bulan dan Mei ini jadi pemimpin cabang di Ciwidey,” katanya.

Selama berkarir di BPR, ia bercerita banyak mengalami suka dan duka. Terlebih bekerja di bank pelat merah tersebut merupakan tempat mencari nafkah baginya. Dengan latar belakang ilmu perencanaan kota, ia mengaku tertantang untuk belajar menjadi seorang ekonom dan mengelola bank.

Suasana kantor pelayanan BPR Cabang Ciwidey, nampak karyawan Dea Rizkiana , saat melayani pelayanan kepada nasabah , Senin (13/5). Photo Kontroversinews || Lee.

Dukanya sendiri, ia mengaku sering dimutasi ke berbagai tempat dengan kondisi kantor yang belum stabil. Meski begitu, itu menjadi tantangan baginya untuk memperbaiki. “Selama ini alhamdulillah bisa teratasi,” katanya.

Posisinya sebagai kepala cabang di Ciwidey relatif tidak terlalu sulit dan bisa cepat beradaptasi. Sebab pernah bertugas di Ciwidey beberapa tahun lalu. Menurutnya, terdapat perubahan ketika dirinya kembali seperti sarana pelayanan yang telah berubah dan lebih berkembang dan maju.

Dengan tiga kecamatan yang dibawahi yaitu Rancabali, Ciwidey dan Pasirjambu, dirinya saat ini 70 persen fokus memberikan kredit kepada PNS dan karyawan. Sementara 30 persen lainnya untuk mikro hal itu karena kondisi sosial politik yang belum stabil.

“Kita melanjutkan jejak pinca sebelumnya, melanjutkan apa yang sudah bagus dan meningkatkan yang ada. Juga menyelesaikan kredit bermasalah karena cukup tinggi,” katanya.

Edwin mengatakan saat ini target cabang Ciwidey yaitu Rp 1.5 miliar perbulan. Dimana aset kantor mencapai Rp 21 miliar dengan nasabah mencapai kurang lebih 5000 nasabah.

“Selama Ramadhan ini saya tetap mengingatkan ke rekan rekan untuk disiplin waktu dan kerja,” katanya. Dengan perkembangan teknologi dan transaksi melalui digital, pihaknya sempat khawatir. Namun pihaknya tetap menjaga nasabah yang sudah menjadi nasabah tetap dari dulu. (Lily Setiadarma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *