Jakarta | Kontroversinews.- Menteri pendidikan dan kebudayaan Muhadjir Effendy akan menemui sejumlah guru korban penyekapan kelompok kriminal bersenjata di Papua dalam kunjungan kerjanya ke bumi cenderawasih. Rencananya, Muhadjir juga akan memberikan bantuan kepada para korban tersebut.
Dikutip dari Antara, Senin (2/4), Mendikbud juga akan meninjau sekolah yang dibakar Kelompok Bersenjata di Kampung Banti, distrik Tembagapura.
Rombongan Mendikbud tiba di bandara Mozes Kilangin Timika pukul 09.30 WIT. Kunjungan kerja ke Papua itu diawali dengan meninjau pelaksanaan Ujian Nasional SMP.
Setibanya di Papua, Muhadjir langsung menuju SMP YPPK Santo Bernardus di Jalan Cenderawasih dan melihat langsung pelaksanaan UN berbasis kertas pensil (UNKP).
Di sekolah tersebut, Muhadjir didampingi Wakil Bupati Mimika Yohanis Bassang, Sekda Mimika Ausilius You dan Kepala Dinas Pendidikan Mimika disambut tarian siswa-siswi SMP St. Bernardus di halaman sekolah.
Muhadjir hanya dapat memantau pelaksanaan UN dari luar dan juga sempat mengabadikan momen ujian nasional dengan menggunakan telepon selularnya.
Setelah meninjau sejumlah ruangan tempat pelaksanaan UN, Muhadjir langsung menuju SMP Sentra Pendidikan.
Selain di dua sekolah tersebut, Muhadjir juga mendatangi pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 2 Mimika.
Ketua Panitia UN Tingkat SMP di Kabupaten Mimika, Manto Ginting mengatakan jumlah sekolah penyelenggara UN di Mimika 2018 sebanyak 54 sekolah, dengan rincian, 14 sekolah penyelenggara UNBK sedangkan 40 SMP masih menyelenggarakan UN berbasis kertas dan pensil.
“Tapi untuk 2018 ini sekolah peserta UN yang selenggarakan UNBK bertambah yaitu pada 2017 hanya lima sekolah menjadi 14 sekolah pada 2018,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah peserta UN tingkat SMP se-kabupaten Mimika sebanyak 3.519 siswa yang terdiri dari 1.500 siswa peserta UNBK dan 2.019 siswa peserta UNKP.
Sumber: antara