Kab. Cirebon, (Kontroversinews.com).- Silat, adalah cabang olahraga seni beladiri klasik yang hingga saat ini terus dilestarikan keberadaannya sebagai warisan budaya peninggalan masa lampau. dahulu kala, silat merupakan kebutuhan penduduk Indonesia pada jaman kerajaan hingga penjajahan (perang kemerdekaan, red) untuk membela diri. dan saat ini, selain untuk beladiri.
Silat dijadikan sebagai ajang seni, untuk menunjukkan bakat serta kreatifitas. sudah tidak terhitung jumlahnya, perguruan silat dan sekolah-sekolah yang menyelenggarakan extra kurikuler silat begitu banyak dan tersebar dihampir semua penjuru negara.
Salahsatu sekolah yang mempunyai aktifitas olahraga silat adalah Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, sekolah besutan pesantren buntet ini baru-baru ini mengirimkan siswanya yang bernama M. Sidqi Malikal Habibi diajang pertandingan silat bergengsi tingkat nasional bertajuk “Jakarta Silat Competition 3”, yang diselenggarakan oleh Event Organizer NOVE MANAGEMENT yang tentunya bekerjasama dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jakarta.
Jakarta Silat Competition 3 ini dilaksanakan selama 3 hari dari hari Jum’at-Minggu tanggal 14 sampai 16 Oktober 2022, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pengadegan Kecamatan Pancoran Jakarta Timur. M. Sidqi Malikal Habibi atau yang akrab dipanggil Haikal oleh guru dan teman-temannya, turun dikelas tunggal putra 60 kilogram atau kelas D putra. pada awal babak penyisihan, Haikal unggul dari lawan-lawannya.
Namun di hari kedua dibabak penyisihan, Haikal yang juga seorang murid perguruan Silat Pagar Nusa PAC Astana Japura (Asjap) Kabupaten Cirebon ini harus mengakui keunggulan lawannya. Haikal kalah dengan nilai tipis, dan pulang ke Cirebon lebih awal. namun MANU Putra Buntet Pesantren dan Pagar Nusa PAC Asjap tentulah harus berbangga akan pencapaian yang diperoleh Haikal di ajang pertandingan silat bergengsi tingkat nasional ini, karena Jakarta Silat Competition 3 ini di ikuti oleh pesilat-pesilat tangguh kelas dunia hingga kedua institusi yang namanya dibawa oleh Haikal ke Jakarta menjadi terkenal. ***
hebat dan prestasi layak di apresiasi