Jaman dulu juga perempuan tamat SD tidak dipermasalahkan. Kini, sarjana pun dianggap tidak laku. Belum lagi masalah ekonomi yang makin mencekik. Kerja dari matahari belum terbit, pulang kondisi sudah malam, sedangkan gaji tidak cukup untuk kebetuhan hidup apalagi gaya hidup.
Masih banyak orang tua yang menganggap kesuksesan anak terletak pada tingginya karir, banykanya harta dan jabatan.
Anak dituntut harus punya rumah dan mobil, kalau tidak, bisa malu. Akhirnya anak pun menjadi stress karena harus mengejar karir, sehingga tidak fokus mengelola rumah tangga, urusan anak diserahkan pada baby sitter. Dengan dalih untuk membahagiakan, membanggakan dan memenuhi keingingan orang tua.
Sebaiknnya kita semua bisa belajar dari permaslahan yang terjadi agar tiadak menjadi ibu yang membuat anak-anak tertekan didekat kita.
Berhentilah untuk mem-bully dan menilai tanpa tahu kebenaranyna, lebih baik bantu dengan memberikan dukungan positif supaya bisa menjadi ibu yang bahagia.****