“Pada perempuan terdapat hormon yang cenderung melindungi pembuluh darah sehingga tidak rentan terkena penyumbatan,” kata dr. Mursyid Bustami.
Kemenkes mencatat, terdapat tiga provinsi dengan prevalensi stroke tertinggi yakni Kalimantan Timur, Yogyakarta, dan Sulawesi Utara.
Dokter Dodik Tugasworo mengatakan bahwa pada daerah tertentu memang terdapat kendala bagi penderita untuk mendapatkan penanganan segera. Kendala tersebut antara lain kondisi geografis, keterbatasan fasilitas RS, tidak adanya tenaga kesehatan yang kompeten seperti dokter spesialis saraf.
Menurut catatannya, jumlah total dokter spesialis neurologi di Indonesia mencapai 2.500 orang dengan rasio 1 dokter untuk 108 pasien, 60 orang dokter neurointervensi yang rasionya 1:4500 pasien, dan 200 orang dokter ahli spesialis bedah saraf dengan rasio 1:1.350 pasien.
Ia juga menyarankan pemerintah untuk lebih menyediakan RS khusus penanganan stroke dan menyediakan fasilitas untuk memudahkan pasien untuk mencapai RS.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia atau WHO, terdapat lebih dari 13,7 juta kasus stroke baru per tahun. Secara global, 1 dari 4 penduduk usia di atas 25 tahun akan mengalami stroke. Setiap tahun 60 persen seluruh kasus stroke menyerang mereka yang berusia di bawah 70 tahun.
Pentingnya latihan fisik setelah sserangan stroke