Kab. Bandung (Kontroversinews).- Agenda Kunjungan Industri (Kunjin) bagi siswa-siswi kelas X yang akan dilaksanakan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 2) Baleendah Kabupaten Bandung namun tidak terlaksana yang seharusnya agenda pemberangkatan tersebut hari Sabtu tanggal 23 Februari 2025. Dikarenakan imbauan atau larangan dari Gubernur Jawa Barat.
Terkait Semua Sekolah Khususnya di Jawa Barat baik Sekolah Dasar (SD) Sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
Maka dari itu, perencanaan pihak SMKN 2 Baleendah membatalkan agenda keberangkatan Kunjin ke Yogyakarta.
Drs. Tatang, M.Pd Kepala SMKN 2 Baleendah Kabupaten Bandung saat di konfirmasi terkait pembatalan pemberangkatan Kunjin membenarkan bahwa untuk agenda pemberangkatan Kunjin dibatalkan.
“Benar untuk pemberangkatan Kunjin khususnya bagi siswa-siswi kelas X tidak jadi berangkat dikarenakan tidak diperbolehkan karena adanya kebijakan atau imbauan dari Gubernur Jawa Barat,” katanya, Jum’at (7/03/2025).
Sementara itu, dari awak media mengklarifikasi terkait adanya dugaan pemotongan pengembalian pembayaran untuk biaya Kunjin, pihak sekolah membantah.
“Maaf Kami dari pihak sekolah tidak merasa memotong pengembalian pembayaran untuk biaya Kunjin, tapi kami pihak sekolah merapatkan terlebih dahulu dengan para orangtua siswa dan hasilnya. Kami dan para orangtua siswa sepakat bahwa untuk pengembalian pembayaran Kunjin, sepakat tidak seluruhnya uang tersebut dikembalikan dan tidak ada paksaan, jadi seikhlasnya orangtua untuk memberikan kompensasi,” tutur Tatang.
Lanjut Tatang, karena pihak travel mengalami kerugian biaya untuk Kunjin tersebut sudah dipergunakan untuk Down Payment (DP) seperti Hotel dan Bus, membeli Snack serta membuat Baju Kaos Kunjin agar seragam bagi siswa-siswi.
“Kalau Snack kami dan pihak travel berinisiatif diberikan kepada anak Yatim-piatu dari pada Snack tersebut basi,” imbuhnya.
Berbeda dengan keterangan Orangtua siswa yang sudah membayar biaya untuk Kunjin dan ikut rapat bahwa pihak sekolah memberikan selembaran untuk mengganti kerugian pihak travel.
“Kami diberikan selembaran untuk pengembalian pembayaran Kunjin dan mengisi berapa yang akan dikembalikan, ya yang namanya sudah dikasih selembaran terus harus mengisi berapa yang akan dikembalikan oleh pihak sekolah atau travel, ya dengan terpaksa saya isi di selembaran tersebut tidak seluruhnya uang tersebut dikembalikan dan betul tidak semuanya sama rata untuk pengembalian pembayaran untuk biaya Kunjin tersebut,” bebernya. (Red)