BANDUNG | Kontroversinews – Hampir seluruh kegiatan ekonomi di dunia luluh lantak oleh Corona. Termasuk diantaranya adalah bisnis travel and tour. Dampak Pandemi Virus Corona (Covid 19) membuat bisnis Interlink Travel and Tour beralamat di Jalan Ciliwung No.18 Kota Bandung, misalnya, harus mengalami penurunan jumlah pelanggan hingga 100 %.
Karyawan bagian outbond perjalanan internasional Interlink Tour and Travel, Revia Andari, mengungkapkan bahwa adanya pandemi Virus Corona (Covid 19) memunculkan larangan berpergian baik di Indonesia ataupun ke luar negeri, sehingga memberikan dampak penuh.
“Di akhir Maret ada satu orang yang beli tiket pesawat untuk ke luar negeri, dalam rangka kebutuhan medis penyediaan rapid test dari korea untuk Jawa Barat. Sedangkan di bulan April ada lima pemesanan tiket ke luar negeri,” ungkap Revia saat dihubungi via pesan singkat, Minggu (26/4).
Dengan adanya penurunan jumlah pelanggan tersebut tentunya berdampak pada pemasukan perusahaan. Sehingga Interlink Travel and Tour beralamat di Jalan Ciliwung No.18 Kota Bandung menerapkan aturan karyawan untuk bekerja di rumah dari akhir Maret hingga enam Mei. Walaupun karyawan bekerja di rumah, perusahaan tetap memberikan gaji sebesar 50 %.
“Banyak juga karyawan di travel agent lain yang tidak digaji selama di rumahkan. Hal tersebut tergantung dari kekuatan perusahaan travelnya. Biasanya perusahaan travel melakukan pemotongan gaji mulai dri 25 %,” sambung Ravia.
Ravia berharap pemerintah dapat memprioritaskan kartu Pra Kerja bagi industri pariwista. Menurut Ravia, banyak anggota dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) yang tidak lulus saat mengajukan kartu Pra Kerja di gelonmbang pertama.
“Jadi walaupun sudah ada solusi bantuan melalui kartu Pra Kerja, kenyataanya banyak yang mengajukan dan banyak juga yang tidak lulus,” pungkas Ravia. (Lily Setiadarma)