Interlink Travel and Tour Terapkan Karyawan Bekerja di Rumah

- Pewarta

Minggu, 26 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah Karyawan Interlink Travel and Tour beralamat  di Jalan  Ciliwung No 18 Kota Bandung, saat masih aktif bekerja. — foto Istimewa

Sejumlah Karyawan Interlink Travel and Tour beralamat  di Jalan  Ciliwung No 18 Kota Bandung, saat masih aktif bekerja. — foto Istimewa

BANDUNG | Kontroversinews  – Hampir seluruh kegiatan ekonomi di dunia luluh lantak oleh Corona. Termasuk diantaranya adalah bisnis travel and tour. Dampak Pandemi Virus Corona (Covid 19) membuat bisnis Interlink Travel and Tour  beralamat  di Jalan Ciliwung No.18 Kota Bandung, misalnya, harus mengalami penurunan jumlah pelanggan hingga 100 %.

Karyawan bagian outbond perjalanan internasional Interlink Tour and Travel, Revia Andari, mengungkapkan bahwa adanya pandemi Virus Corona (Covid 19) memunculkan larangan berpergian baik di Indonesia ataupun ke luar negeri, sehingga memberikan dampak penuh.

“Di akhir Maret ada satu orang yang beli tiket pesawat untuk ke luar negeri, dalam rangka kebutuhan medis penyediaan rapid test dari korea untuk Jawa Barat. Sedangkan di bulan April ada lima pemesanan tiket ke luar negeri,” ungkap Revia saat dihubungi via pesan singkat, Minggu (26/4).

Dengan adanya penurunan jumlah pelanggan tersebut tentunya berdampak pada pemasukan perusahaan. Sehingga Interlink Travel and Tour beralamat  di Jalan Ciliwung No.18 Kota Bandung  menerapkan aturan karyawan untuk bekerja di rumah dari akhir Maret hingga enam Mei. Walaupun karyawan bekerja di rumah, perusahaan tetap memberikan gaji sebesar 50 %.

“Banyak juga karyawan di travel agent lain yang tidak digaji selama di rumahkan. Hal tersebut tergantung dari kekuatan perusahaan travelnya. Biasanya perusahaan travel melakukan pemotongan gaji mulai dri 25 %,” sambung Ravia.

Ravia berharap pemerintah dapat memprioritaskan kartu Pra Kerja bagi industri pariwista. Menurut Ravia, banyak anggota dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) yang tidak lulus saat mengajukan kartu Pra Kerja di gelonmbang pertama.

“Jadi walaupun sudah ada solusi bantuan melalui kartu Pra Kerja, kenyataanya banyak yang mengajukan dan banyak juga yang tidak lulus,” pungkas Ravia. (Lily Setiadarma)

Berita Terkait

Promosi Wisata Perlu Digencarkan, Walini Rancabali Harapkan Perhatian Pemkab Bandung
PDAM Kuningan Jamin Peningkatan Pelayanan Pelanggan Akan Meningkat
Pentingnya Diskusi Publik Terbuka”Bedah APBD Demi Kuningan Maju
Hadir di Bedas Expo 2025, BPR Kerta Raharja Diserbu Calon Nasabah
Satgas PHK dan Titik balik Perlindungan Tenaga Kerja
Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP Stabil Meski Minyak Dunia Anjlok
Rupiah Menguat Dipengaruhi Sikap Trump yang “Melunak” Terkait Tarif
Kelompok Patani Kopi Mekarsari Gelar Diskusi, Membahas Pengembangan Usaha Kopi yang Terarah dan Berkelanjutan

Berita Terkait

Selasa, 10 Juni 2025 - 19:31

Promosi Wisata Perlu Digencarkan, Walini Rancabali Harapkan Perhatian Pemkab Bandung

Sabtu, 17 Mei 2025 - 17:50

PDAM Kuningan Jamin Peningkatan Pelayanan Pelanggan Akan Meningkat

Rabu, 14 Mei 2025 - 20:58

Pentingnya Diskusi Publik Terbuka”Bedah APBD Demi Kuningan Maju

Selasa, 29 April 2025 - 17:50

Hadir di Bedas Expo 2025, BPR Kerta Raharja Diserbu Calon Nasabah

Senin, 21 April 2025 - 11:44

Satgas PHK dan Titik balik Perlindungan Tenaga Kerja

Berita Terbaru

NUSANTARA

Ribuan Warga Meriahkan Brebes Soekarno Run 2025

Rabu, 18 Jun 2025 - 11:19