Hoaks, TNI-Polri Tembak Mati 3 Perempuan di Puncak Papua

oleh
Ilustrasi TNI-Polri Tembak Mati 3 Perempuan di Puncak Papua. (Foto: aa.com)

Suriastawa menyebut kelompok teroris OPM ini didukung oleh front politik dan klandestin. Mereka juga disokong oleh kekuatan media dan netizen yang aktif menyebarkan informasi menyudutkan pemerintah.

“Kalau teroris OPM membakar sekolah, membunuh guru dan menebar teror lain, pendukung mereka ini tidak komentar apapun,” ucap Suriastawa.

Suriastawa juga tak heran ketika informasi yang diberitakan media suarapapua.com diteruskan lagi oleh akun Twitter milik aktivis Veronica Koman. Menurut dia, media tersebut memang berjejaring dengan Vero.

“Itu memang link mereka, setidaknya ada dua media online yang pemrednya sangat intens hubungan dengan si Koman itu. Setiap propaganda yang dimuat media pendukung kelompok teroris OPM ini, selalu jadi bahan twitnya,” ujar Suriastawa.

“Berita hoaks terakhir sengaja disebar oleh pendukung teroris OPM ini untuk memfitnah tindakan tim gabungan TNI-Polri sambil menarik perhatian publik. Demikian juga dengan fitnah hancurnya gereja Kingmi yang tujuannya memprovokasi jemaat gereja baik lokal, nasional dan internasional,” tambah dia.

Sementara itu, Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol M Iqbal Alqudussy juga menegaskan bahwa berita tersebut adalah berita bohong atau hoaks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *