Hj. Yeyet Friyenti: Kelulusan Siswa Tingkat Akhir, Ditentukan dengan Nilai Raport

oleh
Sejumlah siswa kelas IX SMPN 1 Ciwidey saat pengembalian buku perpustakaan yang diterima langsung  Wakasek Bidang Prasarana SMPN 1 Ciwidey, DR .Hj. Yeti Widiawati, di Aula Gedung SMPN 1 Ciiwidey Desa Ciwidey Kec Ciwidey Kab. Bandung,  Rabu (6/5) . foto: Lee

CIWIDEY  | Kontroversinews – Kepala SMP Negeri (SMPN 1) Ciwidey, Kabupaten Bandung, Hj. Yeyet Friyenti S.Pd, MM, mengatakan bahwa kelulusan siswa tingkat akhir tahun ini,  ditentukan berdasarkan nilai raport yang ada.

Pengumuman kelulusan tersebut akan dilakukan pada tanggal 5 Juni 2020. Kemudian terkait kegiatan belajar,  seperti pelaksanaan ujian dilakukan secara daring. Hal tersebut disebabkan karena adanya pandemi.

Terkait untuk kelancaran belajar, lanjut Hj. Yeyet Friyenti, pihaknya telah menerima bantuan tablet berbasis android dari Bos Kinerja sebanyak 449 buah.

Kepala SMP Negeri 1 Ciwidey, Hj. Yeyet Friyenti S.Pd, MM.

“Ada 449 buah tablet bantuan yang akan digunakan guna menunjang pelaksanaan pembelajaran secara daring,” ujar Hj. Yeyet didampingi Wakasek Bidang Prasarana SMPN 1 Ciwidey, DR . H. Yeti Widiawati, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (6/5).

Hj. Yeyet juga mengingatkan seluruh siswa agar segera mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakaan. Karena buku-buku tersebut akan digunakan kembali oleh siswa lainnya. Menurutnya, setiap siswa bisa meminjam hingga 11 buku.

“Karena pengumuman kelulusan segera datang, maka buku perpustakaan yang dipinjam oleh siswa tingkat akhir harus segera dikembalikan,” jelas Yeyet.

Sementara itu, Wakasek Kurikulum SMP Negeri 1 Ciwidey, H. Dadang Hadiana, M.Pd, mengungkapkan bahwa sarana yang digunakan untuk proses pembelajaran selama masa pandemi Covid 19, adalah dengan memanfaatkan teknologi yang ada, seperti IT dan Android. Di SMP Negeri 1 Ciwidey, kata Dadang, memang perlengkapannya belum lengkap. Tetapi, pihaknya terus berusaha agar sarana yang dibutuhkan bisa terus ditingkatkan.

“Dari Bos Kinerja, kita menerima bantuan tablet  dengan nominal hampir Rp800 juta. Rencananya akan di-launching pada semester yang akan datang,” ungkap Dadang.

Guru SMP Negeri 1 Ciwidey mengenakan masker sebagai bentuk patuh terhadap aturan PSBB yang ssat ini sedang berlangsung di Kabupaten Bandung

Selanjutnya terkait dengan PPDB, SMP Negeri 1 Ciwidey akan melakukannya dengan dua sistem yaitu melalui online atau offline. Jika pandemi ini masih berlangsung saat jadwal PPDB maka sistem online-lah yang digunakan, sebaliknya jika pandemi dapat selesai maka PPDB akan dilakukan dengan cara yang sama seperti pada tahun sebelumnya, yaitu pendaftar datang langsung ke sekolah.

“Jadi kita lihat kondisi kedepannya,” lanjut Dadang.

Kepada para orang tua yang ingin mendaftarkan sekolah anaknya, Dadang meminta untuk selalu mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

“Di SMP Negeri 1 Ciwidey setiap harinya ada yang piket, jadi para calon siswa maupun orang tua bisa mendapatkan informasi dengan baik,” tandas Dadang. (Lily Setiadarma) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *