CIPARAY || – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, H. Akhmad Djohara mengungkapkan bahwa banjir bandang yang terjadi di Komplek Kodiklat, Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung termasuk skala besar.
“Karena curah hujan yang terjadi pada Sabtu sore sekitar pukul 15 : 30 WIB di sekitar lokasi sangat tinggi dan sangat deras. Hingga pada akhirnya meluapkan air dari atas gunung, masuk ke jalan dan sungai-sungai kecil yang ada di sekitar perumahan penduduk,” Kata Akhmad saat di hubungi via telpon selurernya pada Minggu (25/10).
Akhmad juga melanjutkan bahwa selokan di sekitar tempat kejadian memiliki daya tampung yang tidak cukup banyak, karena banyak sampah-sampahnya. Pada akhirnya, air meluber ke jalan desa hingga rumah penduduk.
“Setelah kita lakukan assesment itu, ada 152 KK, dan 492 jiwa yang terdampak. Ketebalan lumpur juga mencapai 40 centimeter,” sambung Akhmad.
Secara bergotong royong, masyarakat membersihkan lumpur akibat banjir bandang tersebut. Menurut Akhmad, kondisinya sudah landai. Akhmad mengungkapkan sifat dari banjir bandang itu tidak lama.
“Masyarakat bantu untuk jangan membuang sampah sembarangan. Harus ada budaya sehat di kalangan masyarakat. Tapi ya selain persoalan sampah, karena memang saat ini curah hujan cukup tinggi, seperti yang diinfokan oleh BMKG, bahwa Fenomena La Nina akan meningkatkan curah hujan antara 20 sampai 40 persen dari musim penghujan sebelumnya,” tutur Akhmad.
BPBD Kabupaten Bandung akan mengantisipasi semua daerah yang ada di wilayah Kabupaten Bandung. Tapi ada beberapa wilayah yang cukup rentan karena memiliki kontur lahan yang bergunung-gunung dan memiliki tebing curam. Seperti Cimenyan, Cilengkrang, Cileunyi, Pangalengan, Rancabali, Arjasari, Ibun, Pacet dan Paseh. Pungkas Akhmad ( Lily Setiadarma )