Gantikan Kurikulum Prototipe, Ini Makna Kurikulum Merdeka

- Pewarta

Senin, 14 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim

JAKARTA Kontroversinews.com – Kurikulum Merdeka yang mana mengganti dan memperbarui  kurikulum sebelumnya yang bernama kurikulum prototipe. Konsep Kurikulum ini dibuat agar siswa bisa mendalami keahlian mereka masing-masing. Karena menurut Nadiem Makarim setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda.

Anak-anak di Finlandia dipersilahkan untuk memilih dan mempelajari keahlian sesuai passionnya masing-masing. Harapannya agar ke depannya ketika mereka lulus mereka langsung mampu bersiang di dunia kerja. Berkaitan dengan bakat anak, Nadiem juga mengatakan , bahwasanya bakat anak itu berbeda -beda, maka tolak ukurnya pun berbeda.

“Jika dalam satu keluarga ada dua anak yang memiliki minat dan bakat yang berbeda maka tolak ukur yang dipakai untuk menilai juga berbeda,” ujar Nadiem Makarim saat meresmikan kurikulum merdeka.

Dalam Kurikulum ini, Anak didik dibebaskan memilih, atau menemukan keahliannya, sehingga ke depannya mereka bisa mengembangkannya. Tujuannya yaitu untuk mempersiapkan masa depannya. Selain itu, anak tidak bisa dipaksakan mempelajari sesuatu yang tidak disukainya atau bukan passionnya.

“Kita sebagai orang tua, tentu tidak bisa memaksakan kehendak anak kita, seperti halnya, memaksa anak yang suka seni untuk belajar komputer dan mendalaminya”, tambahnya.

Nadiem mengatakan, anak itu pada dasarnya mempunyai rasa ingin tahu dan keinginan belajar yang berbeda-beda. Seperti halnya siswa yang mempunyai prestasi buruk, tidak bisa dikatakan siswa yang bodoh. Jadi tidak ada istilah anak yang pemalas atau anak tidak bisa, tegasnya.

Selain itu, munculnya kurikulum merdeka membuktikan pendidikan di Indonesia semakin maju. Ditambah kewenangan untuk sekolah agar bisa memilih, kurikulum mana yang tepat untuk para anak didiknya.

Berita Terkait

Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5
Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan
Ratusan Guru TK Antusias Ikuti Forest Fun, Bangun Karakter Pendidik Anak Usia Dini
Kuota 200 Orang, SDN Cingcin 1 Buka Penerimaan Siswa Baru, Pendaftaran Gratis Tanpa Pungutan
SPMB 2025: Disdik Jabar Pastikan Kesiapan Tes Terstandar Berbasis Online
Pelaksanaan O2SN Kabupaten Bandung, Soreang Unggul Sementara Jenjang SD, dan Subrayon 1 Baleendah Jenjang SMP
Disdik Gelar O2SN SD/SMP Tingkat Kabupaten Bandung, Atlet Terbaik Bersiap Menuju Provinsi
Ikuti O2SN Tingkat Kabupaten Bandung, Kontingen Kecamatan Pasirjambu Targetkan 2 Medali Emas

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 21:17

Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:02

Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan

Minggu, 15 Juni 2025 - 11:11

Ratusan Guru TK Antusias Ikuti Forest Fun, Bangun Karakter Pendidik Anak Usia Dini

Selasa, 10 Juni 2025 - 19:27

Kuota 200 Orang, SDN Cingcin 1 Buka Penerimaan Siswa Baru, Pendaftaran Gratis Tanpa Pungutan

Rabu, 4 Juni 2025 - 20:29

SPMB 2025: Disdik Jabar Pastikan Kesiapan Tes Terstandar Berbasis Online

Berita Terbaru

Nasional

Kasus Kredit KUR BRI di Kuningan Berpotensi “Fraud”

Jumat, 27 Jun 2025 - 20:31