BANDUNG, (Kontroversinews).- Penggalangan dana yang dihimpun dari orangtua siswa kelas 10 di SMAN 1 Baleendah untuk tahun ajaran 2023-2024 diduga sebagai pungutan liar. Dugaan ini muncul karena kepala sekolah SMAN 1 Baleendah, Dudi Rohdiana, enggan memberikan tanggapan dan justru menyuruh untuk mengabaikan isu tersebut. Hal ini disampaikan oleh Humas bidang kesiswaan saat ditemui di lobi sekolah.
Menurut Ketua Komite Sekolah, Rina, dana yang dikumpulkan tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan gedung kantin dan pengecatan dinding ruang kelas yang kotor akibat kebakaran kantin sekolah. Rina juga menjelaskan bahwa kantin dikelola oleh koperasi sekolah dan disewakan kepada keluarga guru yang mengajar di sekolah tersebut. Terdapat 13 warung kantin dengan biaya sewa Rp7 juta per tahun. Dana hasil penyewaan kantin digunakan untuk kesejahteraan para guru(22/7/2024)
Pembangunan 13 warung kantin tersebut menghabiskan biaya hingga Rp700 juta yang dihimpun dari orangtua siswa kelas 11 dan 12 pada tahun ajaran 2024-2025. Untuk kelas 10 tahun ini, Rina menyatakan bahwa belum ada rapat orangtua siswa karena menunggu kebijakan dari gubernur terpilih.
Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, Dadang Sofyan, memberikan tanggapan melalui pesan WhatsApp. Menurutnya, dana yang dihimpun adalah infaq yang tidak bersifat wajib dan tidak ada edaran dari kepala sekolah yang mewajibkan pembayaran. Dadang menambahkan bahwa kantin yang telah dibangun kini bermanfaat bagi siswa dan guru.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak Humas SMAN 1 Baleendah mengenai dugaan pungli dalam penggalangan dana tersebut. (Red)