CIREBON Kontroversinews.com – Baru-baru ini, kasus pelecehan pada profesi wartawan kembali terjadi. Tepatnya di Desa Karangmangu Kecamatan Susukan Lebak Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat, yang dilakukan oleh dua oknum warga desa yang juga tim sukses kepala desa (kades)/kuwu karangmangu pada pesta demokrasi pemilihan kepala desa yang kalau untuk kabupaten cirebon sendiri disebut sebagai pemilihan kuwu (pilwu) pada 2021 lalu. kejadiannya bermula pada saat seorang wartawati yang bernama Siti Anisah alias Anis, mendapatkan perlakuan buruk dari seseorang warga desa karangmangu yang juga tim sukses kades/kuwu Mujahid yang bernama Karjo tersebut pada Senin 24 Januari 2022 pukul 6:30 pagi hari.
Karjo memberhentikan laju kendaraan bermotor roda dua yang ditumpangi Anis dan anaknya yang pagi itu hendak menuju sekolah, persis didepan rumah seorang warga yang bernama Juju Juhati. sambil mengatakan “turun siah monyet” (turun kamu monyet), Karjo juga ditenggarai hendak melakukan pemukulan.
Namun pemukulan tersebut urung dilakukan, keburu ada seorang warga yang bernama Wati Reslilawati yang mencegahnya. karena mendapatkan pencegahan yang tidak terduga, Karjo merasa tidak terima dan mengumpat dengan kata-kata “Wartawan tai (maaf, kotoran yang keluar dari anus atau dubur, Red), saya tidak takut” sambil berlalu.
Hal tersebut dipicu lantaran tindakan Anis yang mungkin oleh Karjo, Anis dianggap mengganggu kades/kuwu Mujahid idolanya karena Anis bersama ibu-ibu melakukan aksi protes atas dugaan telah memaksa mundur seorang kepala dusun (kadus) yang dilakukan kades/kuwu baru terpilih dan sudah dilantik bernama Mujahid tadi.
Menurut Anis dan ibu-ibu warga desa, kadus perempuan tersebut tidak pernah melalaikan kewajibannya sebagai seorang kepala dusun selama ini.
“Kami tidak terima kadus Lili dipaksa menandatangani surat pengunduran diri, walau pada akhirnya kadus Lili Amalia sendiri rela menandatanganinya”, ujar Anis yang mempunyai nama lengkap Siti Anisah yang juga berprofesi sebagai wartawan perempuan alias wartawati. dan pada Rabu 26 Januari 2022 selisih dua hari, wartawati Anis yang juga seorang warga Desa Karangmangu serta mempunyai toko beras juga telor itu melakukan tugas peliputan berita kegiatan kantor desa.
Namun disela-sela kegiatan tersebut Anis sempat mengutak-atik handphone nya dan melihat beranda status whatsapp, dan kaget saat tiba diberanda status whatsapp seorang warga Desa Karangmangu yang juga tim sukses kades/kuwu Mujahid bernama Edi Yusuf berisi tulisan “Wartawan berikan telor sama masarakat karangmangu yg dapat ngutang (modal jualan telornya hasil dari hutang maksudnya), KTP KK ditilep uangnya (dibagian kalimat ini, wartawan media ini masih belum tahu apa maksudnya) Wartawan Esek-Esek (kalimat inipun bermaksud apa, tidak tahu)”.
Hingga dua hari setelahnya, tepatnya pada hari Jum’at 28 Januari 2022.
Pelecehan profesi wartawan yang Anis alami dan saksikan sendiri, yang dilakukan dua orang warga Desa Karangmangu yang diduga kuat juga adalah tim sukses kades/kuwu Mujahid. diceritakannya kepada pimpinan wadah bernaungnya para wartawan yang bernama Aliansi Wartawan Nasional Indonesia atau disingkat AWNI karena Anis sendiri ditenggarai adalah anggota dari wadah wartawan itu sendiri, dan akhirnya cerita dari Anis mendapatkan respon cepat dari sang pimpinan dengan mengutus pengurus AWNI wilayah cirebon timur untuk segera membuat pengaduan kepihak kepolisian tingkat sektor yang menaungi locus delikti susukan lebak dimana kejadian pelecehan profesi wartawan tersebut terjadi.