Kab. Bandung | Kontroversinews.-Menindak lanjuti permasalahan pergaulan remaja sekarang, seperti yang diungkapkan H. Asep Saepullah, Dewan Kerja Masjid Al Fathu Kabupaten Bandung (DKM Al Fathu Kab. Bandung), Minggu, 9/9, rentan dengan pengaruh budaya luar. Terkontaminasi kultural bisa menjadikan perubahan signifikan terhadap generasi muda. Hal itu jrlas sangat mengkhawatirkan dan segera segera ditangani.
Asep berharap para generasi muda kembali Hitoh untuk menjaga moralisasi baik muslimin dan muslimat. Rusaknya karakter seseorang secara psikologis dipengaruhi lingkungan sekitarnya yang diakui Asep, lepas dari kontrol kedua orang tuanya. Rekontruksi dari moralisasi tersebut dengan mengarahkan kembali mereka agar mau ke Masjid.
Strategi yang diupayakan salah satunya dengan melakukan kerja sama Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dinas Sosial, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Karang Taruna, dan Ormas/LSM Islam, dengan saru tujuan mengembalikan Hitoh dab Fitrah mereka para generasi muda. Asep optimis bisa mengajak mereka kembali ke Masjid. Untuk realisasinya jelas diperlukan campur Pemerintah.
Upaya lainnya dengan mengaktifkan kembali Program Maghrib Mengaji seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dipastikan Asep bisa meminimalisir jumlah remaja yang suka nongkrong di pinggir jalan. “Kami prihatin dengan prilaku dan kondisi mereka. Cara hidup mereka, prilaku mereka, keseharian mereka, juga pola tata cara hidup mereka yang mrlenyimpang,” tutur Asep.
Lebih baik kita segera melakukan pencegahan sebelum terlambat, lanjut Asep. Sebab masa depan mereka merupakan tanggung jawab kita bersama agar bisa menciptakan generasi muda beraklaqul karimah. Dan itu harus segera diimplementasikan secepatnya. Mengingat kebasan akses bisa lebih meracuni kalau terjadi pembiaran. (Ki Agus N. Fattah).