Disesalkan Ketua PW PGM Jabar, Pemrov Hentikan Bayar Premi BPJS Bagi 120.000 Guru Keagamaan

- Pewarta

Senin, 27 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG (Kontroversinews).– Pimpinan Wilayah PGM Indonesia Provinsi Jawa Barat ketika melakukan refleksi Hari Guru Nasional 2023, merasa kecewa karena premi BPJS Ketenagakerjaan tidak lagi dibayar oleh Pemerintah Jawa Barat di triwulan akhir 2023 bagi 1.200 guru madrasah dan pesantren se Jabar.

Ketua PW PGM Indonesia Jabar, Hasbulloh menyayangkan sikap dari Pemprov Jawa Barat yang saat ini dipimpin oleh Pj. Gubernur Bey Machmudin. “Informasi ini kami dapatkan dari berbagai aspirasi dan aduan dari sejumlah guru madrasah dan pesantren se Jawa Barat,” katanya.

Hasbulloh mengungkapkan, ketika ada beberapa guru madrasah di Jawa Barat yang sedang mengurus klaim BPJS Ketenagakerjaan di daerah, ternyata mereka harus gigit jari. Karena menurut petugas BPJS ketenagakerjaan, iuran yang biasanya dibayarkan oleh Pemprov Jabar, kini sudah tidak dibayarkan lagi.

Bahkan di sejumlah daerah di Jabar, lanjut Hasbulloh, BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan surat agar guru-guru madrasah dan keagamaan membayar premi secara mandiri.

“Sudah dimaklumi bersama bahwa masih banyak pendidik dan tenaga pendidikan honorer di madrasah dan pesantren. Honornya saja masih ada yang hanya dibayar Rp350.000/bulan. Apabila honor tersebut masih harus digunakan untuk membayar premi BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri, maka akan sangat dirasakan sulit oleh guru madrasah,” tuturnya.

Hasbulloh juga menyayangkan kebijakan Pemprov Jabar tersebut. Padahal pada 2021 program ini pernah diberikan piagam Rekor MURI karena serentak memberikan BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 150.842 bagi guru keagamaan termasuk di dalamnya guru madrasah dan pesantren.

Untuk memperjuangkan hal itu, PW PGM Indonesia Jabar mendorong sejumlah rekomendasi, yakni, pertama, agar Pj. Gubernur Jabar memperhatikan dan mempertahankan kebijakan bantuan BPJS Ketenagakerjaan bagi guru madrasah dan pesantren serta guru keagamaan.

Kedua, PW PGM Indonesia mendorong bukan hanya BPJS Ketenagakerjaan, namun guru-guru madrasah juga diperhatikan BPJS Kesehatannya. Ketiga, apabila benar disetop anggarannya oleh Pemprov Jabar, PW PGM Indonesia minta agar penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk ditarik atau dicabut kembali.

Tiga rekomendasi tersebut akan disampaikan langsung kepada Pj. Gubernur Jabar sebagai bentuk aspirasi guru-guru madrasah dan pesantren se Jabar.

“Selain kepada Gubernur, PW PGM Indonesia juga mendorong ada solusi dari pemerintah daerah yang memiliki kepedulian kepada guru madrasah dan pesantren untuk memfasilitasi ketidakmampuan Pemprov Jabar dalam memperhatikan nasib guru di Jawa Barat,” katanya.

Berita Terkait

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas
Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi
LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:39

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:38

Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Berita Terbaru