Disdik Kab Bandung Terus Tambah Bangunan SD

oleh
oleh

Kab Bandung | Kontroversinews.-DINAS Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung dari tahun ke tahun terus melakukan penambahan jumlah bangunan di tingkat Sekolah Dasar (SD), untuk masuk dalam program rehabilitasi baik melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat.

Kepala Bidang TK dan SD di Disdik Kabupaten Bandung, H. Maman Sudrajat SPd,  MM,  mengatakan, pada tahun ini untuk pembangunan dan rehabilitasi, anggaran yang dikucurkan dari DAK sebesar Rp 26 miliar.

“Untuk pembangunan rehabilitasi ada yang bersumber dari DAK dan APBD. Yang dari DAK baru cair satu kali, itupun belum semua kecamatan. Memang, kalau untuk pendidikan khususnya bidang SD, presentasi APBD dan DAK cukup jauh bedanya. Lebih besar dari DAK, tahun ini Rp 26 miliar semuanya fisik (kontruksi). Kalau untuk APBD melalui dana kewilayahan (musrenbang), rehabilitasi saja hanya Rp 7 miliar, sedangkan DAK-nya Rp 16 miliar,” ujar H. Maman saat ditemui di Halaman Kantor Disdik Kab Bandung, Soreang, Kamis (23/8/2018).

H. Maman menuturkan, pada tahun ini jumlah ruang kelas yang dibangun menggunakan anggaran dari DAK ada sebanyak 352 unit. Sedangkan yang dari APBD mencakup 144 lokal ditambah dengan ruang kelas baru (RKB) reguler 40, perpustakaan 6, ruang guru 7, RKB tingkat suntik untuk 10 sekolah sebanyak 20 ruang kelas, pemagaran 93 titik, penataan halaman 80 dan sanitasi kurang lebih 130.

“Insya Allah dari tahun ke tahun ada penambahan terus. Untuk 2019 pun DAK sudah muncul melalui aplikasi Krisna, baru minggu lalu sudah sinkronisasi dan harmonisasi antara pusat dan daerah. Untuk SD saja dapat tambahan dana dari semula Rp 26 miliar jadi Rp 29 miliar. Itu terdiri dari enam kegiatan termasuk ruang kelas, RKB, sanitasi, rehabilitasi perpustakaan dan pengadaan,” katanya.

Dirinyaa berharap kepada sekolah yang melalui swakelola, untuk terus meningkatkan kualitasnya sesuai petunjuk pelaksanaan dan teknis (juklak-juknis) yang ada. “Jadi saya optimis kualitas hasil pembangunan yang dilaksanakan swakelola tidak diragukan lagi,”.

Kabid SD Disdik Kab. Bandung H. Maman Sudrajat SP.d, M.M,

Masih kata H. Maman menanggapi sekolah yang mendapat bantuan enam ruang kelas,  terkait pembangunan rehab SDN Rancabolang Kec. Pasirjambu Kepsek Ny. Mardiah, yang mendapat bantuan Enam ruang kelas, lebih disebabkan kondisi bangunan sudah rusak berat dan menjadi prioritas selain karena termakan usia juga terkena gempa. Mengakibatkan beberapa ruang kelas  roboh dan tidak bisa dipakai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),

” Alhmdulilah di tahun 2018 ini mendapat bantuan rehab untuk Enam ruang kelas sumber dana DAK  tahun 2018 sebesar Rp.  519 juta ” dikerjakan secara swakelola”, ujarnya.

Disinggung terkait kekhawatiran adanya kecemburuan sosial dari setiap sekolah, kata H. Maman, khusus untuk APBD meskipun anggaran yang dikucurkan tidak ideal, tapi mekanismenya melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang).

“Memang kalau kita buktikan mungkin saja ada yang kurang begitu tepat dan yang lain lebih rusak. Tapi karena lewat musyawarah baik di tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten, kami tidak bisa berdaya manakala sekolahnya memang layak dibangun. Kecuali kalau tidak memenuhi kriteria walau sudah melalui Musrenbang, baru bisa kita ganti, itupun konsultasi  dengan kecamatan tersebut,” Katanya ( Lily Setiadarma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *