Disdik Kab Bandung Menunggu Petunjuk Teknis Sistem Zonasi

- Pewarta

Rabu, 12 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kab Bandung | Kontroversinews.- Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung tengah menunggu petunjuk teknis terkait sistem zonasi yang diinginkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2019 mendatang yaitu tentang siswa tidak perlu lagi mendaftar ke sekolah.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menargetkan, melalui sistem zonasi pada tahun depan, siswa tidak perlu lagi mendaftar masuk sekolah. Sebab, namanya sudah terdaftar di sekolah tersebut.

“Itu pemetaan zonasi, saya menunggu teknisnya seperti apa,” ujar Kepala Disdik Kabupaten Bandung, DR. H. Juhana MM.Pd saat diwawancarai Kontroversinews di Lembang Asri Kab. Bandung Barat, Rabu, (12/12). Dirinya mengungkapkan permasalahan utama menyangkut penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Jawa Barat sebenarnya bukan tentang zonasi.

Menurutnya, masalah utama PPDB yaitu orangtua siswa yang memaksakan hendak kepada sekolah agar anaknya diterima di sekolah tertentu. Bahkan, ia mengatakan, cara-cara pemaksaan tersebut berjalan terorganisir dan terdapat unsur politis.

Ia mengungkapkan, kebijakan zonasi yang memudahkan siswa tidak mendaftar ke sekolah merupakan hal yang bagus. Namun, dirinya tidak yakin apakah sistem tersebut akan diikuti oleh orang tua siswa. Sebab tradisi orang tua siswa yang memaksakan kehendak masih tinggi.

“You sekolah disini (zonasi) agar ada pemerataan tapi tradisi (orangtua) memaksakan kehendak masih tinggi,” katanya.

Sementara itu, Mendikbud menargetkan agar kebijakan tersebut bisa terlaksana pada 2019 mendatang. “Kami menargetkan, pada tahun depan siswa tidak perlu lagi mendaftar. Tapi, namanya sudah terdaftar di sekolah yang ada di dekat rumahnya. Mudah sekali sebenarnya, jika zonasi ini diterapkan karena siapa yang masuk SMP tahun depan adalah anak yang duduk di kelas enam sekarang ini,” ujar Mendikbud dalam diskusi dengan beberapa media masa di Jakarta, Senin (10/12).  ( Lily Setiadarma)

Berita Terkait

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas
Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi
LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:39

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:38

Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Berita Terbaru