Deddy Mizwar akan Buat Zonasi Mini Market

oleh
oleh

Bandung | Kontroversinews.- Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar mengaku prihatin dengan menjamurnya pasar modern dan mini market di daerah itu sehingga perlu zonasi terkait keberadaan pasat modern dan mini market tersebut.

“Terlebih saat ini penyebaran mini market pun telah menyasar wilayah pedesaan. Tentunya itu sangat memprihatinkan, harusnya itu diatur dengan sebaik mungkin, termasuk diatur zonasinya,” kata Deddy Mizwar di sela kampanye di Pasar Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Senin.

Menurut dia menjamurnya mini market dan pasar tradisional sebetulnya merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten kota, mestinya pemerintah kabupaten kota memperketat perizinan pembangunan mini market.

“Kabupaten kota yang harus memperketatnya, mereka yang punya regulasi, daerah mana yang bisa dibangun supermarket, dan daerah mana yang tidak menganggu eksistensi dari pasar tradisional dan warung kecil,” katanya.

Dia mengatakan pemerintah kabupaten kota harus selektif dalam memberikan perizinan mini market dan pasar modern, pasalnya kalau hal tersebut tidak diatur dengan baik, maka imbasnya akan berdampak terhadap para pedagang, khususnya para pedagang di pasar tradisional dan pedagang di tingkat warungan.

“Jadi jangan hanya mengharap PAD nya saja, tetapi harus memperhatikan bagaimana nasib para pedagang kecil lainnya,” katanya.

Menurutnya hal ini sangat penting, sehingga kehadiran mini market pun tidak membuat ekonomi kerakyatan menjadi terpuruk, apalagi saat ini pun mini market banyak menjamur di wilayah pedesaan.

Sehingga hal tersebut pun sangat berdampak terhadap para pedagang kecil yang ada di pedesaan. “Makanya ini harus diatur dengan sebaik mungkin, jangan sampai kehadirannya malah membuat pedagang warungan menjadi tersingkirkan,” katanya.

Pria yang akrab disapa Demiz ini mengatakan, para pedagang tradisional pun perlu meningkatkan daya saingnya. Baik itu dengan menjaga kualitas produk ataupun dari sisi kenyamanan pengunjung.

Sehingga para pedagang misalnya perlu memperhatikan masalah sampah.

“Masalah sampah ini memang klasik, tapi tentunya ini harus dibenahi. Semua pihak perlu menjaga lingkungan di sekitarnya, pengelola pasar pun jangan biarkan sampah menumpuk,” katanya.

Sementara itu disinggung dengan masalah revitalisasi pasar, Demiz pun mengatakan, tidak semua pasar tradisional harus direvitalisasi namun demikian harus disesuaikan dengan kebutuhannya sehingga pasar tradisional pun bisa berkembang dan diminati pengunjung.

“Yang penting pasar itu harus nyaman, nyaman orang berbelanja di pasar,” katanya.

Sumber: antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *