Dadang M. Naser: Peringkat Kerawanan Bencana di Kabupaten Bandung Turun

oleh -100 Dilihat

SOREANG || KONTROVERSINEWS – Bupati Bandung, H. Dadang M Naser mengungkapkan bahwa peringkat kerawanan bencana di Kabupaten Bandung mengalami penurunan. Dimana sebelumnya berada diperingkat empat, kini menjadi peringkat 12 skala nasional.

“Yang biasanya, Cieunteung kebanjiran terus, sekarang hilang. Mudah-mudahan Andir juga sama, dengan dihadirkannya Situ Andir itu. Tinggal Rancaekek, banjirnya memang tidak terdampak langsung oleh Curug Jompong, karena Rancaekek terkait dengan banjir yang datang dari Sumedang. Sungai Cikeruh sedang pengerukan,” ujar Bupati Bandung dua periode itu saat melakukan kunjungan ke kantor BPBD Kabupaten Bandung, Soreang, Senin (25/1/2021).

Dengan adanya penurunan peringkat tersebut, lanjut Dadang, menandakkan manajemen BPBD dan mitigasi bencana di Kabupaten Bandung berjalan lancar. Artinya, setiap ada indikasi akan terjadi bencana maka muncul sikap tanggap darurat.

“Terus ada pelatihan-pelatihan kepada warga terkait mitigasi bencana. Ini yang akan kita lakukan secara terus menerus, karena masalah itu tidak bisa diselesaikan sendiri apalagi bencana,” sambungnya.

Dadang mengungkapkan bahwa saat remaja, dirinya telah aktif dalam organisasi yang berkaitan dengan kebencanaan. Oleh karenanya, politisi Partai Golkar itu merasa penting dalam mempersiapkan relawan kebencanaan, yang bisa memberikan pendidikan lingkungan hidup, sabuk gunung agar bisa mengantisipasi terjadinya bencana.

“Jangan sampai bencana di Sumedang terjadi di Kabupaten Bandung. Apabila ada rumah yang disusun bertumpuk diatas lereng, jangan sampai tahanan kontruksinya tidak kuat. Itu tolong dibaca oleh teman-teman, diantisipasi dan dipelajari. Jika ada rekahan-rekahan tanah, jangan sampai dibiarkan,” ungkap Dadang.

Pemerintah Kabupaten Bandung sendiri telah melakukan relokasi terhadap dua tempat yang disinyalir ada tanah bergerak, yaitu Gunung Bubut dan Rawa Bogo.

“Di Gunung Bubut sekarang direlokasi ketempat yang aman, menggunakan dana CSR. Kemudian Rawa Bogo juga sama, kita belikan lahan untuk Rawa Bogo, kalau dibiarkan ya akan kejadian ambruk, tapi kita antisipasi. Disamping itu, ya kita terus melakukan pendidikan kemitigasian bencana,” pungkas Dadang.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Drs. H. Akhmad Djohara M.Si., mengatakan pihaknya selalu menjadikan setiap penanganan bencana yang terjadi sebagai skala prioritas, sesuai dengan karakteristik wilayah Kabupaten Bandung, dimana bencana yang terjadi adalah banjir, longsor, angin kencang dan pergerakan tanah.

“Kalau untuk banjir kita sudah siapkan tempat penampungan pengungsi di Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Begitupun dengan persiapan peralatan yang dibutuhkan pada saat penanggulangan kebencanaan tersebut,” ujar Akhmad.

Penanganan kebencanaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung sudah cukup tinggi. Kata Akhmad, wajar apabila diapresiasi oleh Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Barat. Apalagi, setiap tahunnya Kabupaten Bandung selalu menetapkan status tanggap darurat.

“Ini sangat diapresiasi sekali oleh Pemprov Jabar maupun BNPB, ini mungkin karena pelayanan kebencanaan di Kabupaten Bandung mendapat perhatian yang sangat serius dari Bupati Bandung dan jajaran,” tambah Akhmad.

Adapun daerah yang paling rawan bencana di Kabupaten Bandung adalah daerah-daerah elevasi rendah dan cekungan yang rawan terhadap gerangan/banjir. Selain itu juga daerah-daerah ketinggian yang rawan banjir bandang dan rawan longsor. Ia pun mengimbau agar masyarakat Kabupaten Bandung bisa lebih waspada terutama yang berada di daerah-daerah tersebut.

“BPBD Kabupaten Bandung setiap harinya standby 1×24 jam dalam pelayanan penanganan kebencanaan. Kepada masyarakat, bilamana terjadi bencana maka segera lapor kepada pusdalops BPBD Kabupaten Bandung. Kita siapkan petugas piket setiap malam sepuluh orang, sehingga apapun yang terjadi kita bisa cepat datang kelokasi kejadian. Dalam waktu kurang lebih satu jam kita bisa sampai.” pungkas Akhmad. (Lily Setiadarma )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *