“Saat ini 14 orang di ICU, tetapi jumlah ini dapat berubah dengan sangat cepat,” kata Menteri Keuangan Lawrence Wong, dikutip dari Channel News Asia.
“Satu hingga dua minggu mendatang akan sangat penting karena kami memantau lintasan infeksi dan situasi rumah sakit atau ICU kami secara keseluruhan,” tambah pria yang mengepalai satuan tugas multi-kementerian Covid-19 itu.
Ia menegaskan angka ICU saat ini tak boleh membuat Singapura berpuas diri. Apalagi, tegas dia, vaksin tak memberikan perlindungan 100%.
Mengutip CNBC, menurut data MOH, lanjut dia, sekitar 0,2% orang yang terinfeksi membutuhkan perawatan ICU. Ini mungkin tampak kecil, tapi bisa tumbuh sangat cepat ketika diterapkan pada basis orang yang terinfeksi dengan skala besar dan secara eksponensial.
Belum lagi jika yang terinfeksi adalah manula atau kelompok yang tidak divaksin. Ia menegaskan lagi, lamanya seseorang masuk ICU- bisa lebih dari dua minggu- juga jadi persoalan lain yang bisa meningkatkan beban rumah sakit.
“Inilah mengapa kita tidak boleh berasumsi bahwa angka ICU kita akan terus rendah, atau bahwa kapasitas ICU kita tidak akan pernah diuji,” katanya.