China-India Hadapi Krisis Energi Yang Semakin Memburuk
“Kami memperkirakan krisis batu bara dan pasokan listrik China akan berlanjut hingga musim dingin,” tulis analis Citi dalam laporan penelitian, Selasa (12/10/2021).
Ia menambahkan bahwa masalah tersebut akan “meningkatkan risiko stagflasi dan tekanan pertumbuhan pada ekonomi China dan global selama musim dingin mendatang, (mendorong) harga energi lebih tinggi.”
Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional, perencana ekonomi utama China, mengatakan semua pengguna energi industri dan komersial harus membeli listrik dengan harga “berorientasi pasar” mulai Jumat mendatang.
Beijing telah menjelaskan bahwa harga listrik akan diizinkan naik sebanyak 20% dari tingkat dasar saat ini, atau harga patokan yang ditetapkan oleh pemerintah. Saat ini, batasnya adalah 10%. Penduduk dan industri pertanian tidak akan terpengaruh, menurut badan tersebut.
India juga Kekurangan Batu Bara
Sementara beberapa pemimpin di India memperingatkan bahwa daerah-daerah kunci termasuk ibu kota, New Delhi, akan menghadapi krisis akibat naiknya biaya listrik. Ini tetap akan terjadi meski pemerintah pusat mengatakan negara itu memiliki pasokan batu bara yang cukup untuk memenuhi permintaan.
Permintaan energi melonjak di seluruh dunia saat ekonomi global dibuka kembali. Tapi pasokan tidak mengikuti.
Selama akhir pekan, Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal mentweet bahwa ibu kota “dapat menghadapi krisis listrik”. Ia juga menuliskan pesan kepada Perdana Menteri Narendra Modi untuk memperingatkannya tentang kekurangan energi.