Cara Pelajar Pangalengan Tolak Budaya Valentine lewat “Dilan”

- Pewarta

Senin, 12 Februari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kab Bandung | Kontroversinews.-BANYAK cara kreatif yang bisa dilakukan oleh pelajar untuk menangkal budaya valentine yang diperingati setiap 14 Februari. Salah satunya lewat Diskusi Literasi dan Kepenulisan (Dilan), yang digagas oleh Klub Aksara Literasi Madrasah Aliyah Ishlahul Amanah (Kalam) Pangalengan bersama OSIS, IRMAS dan Organisasi Keputrian dalam rangka kegiatan Kalam Fest 2018.

Dilan yang kini tengah hits diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia khususnya anak muda, ternyata memberikan ide segar bagi para pelajar Pangalengan untuk menghidupkan ruang-ruang kreatifitas dan literasi, dalam rangka menolak perayaan valentine.

“Dilan adalah cara kami sebagai pelajar untuk meluruskan sejarah dan aqidah generasi muda Islam, bahwa valentine bukan budaya Indonesia dan bukan ajaran Islam,” ujar Pembina Kalam Pangalengan, Ridwan Rustandi di sela-sela kegiatan, Senin (12/2/2018).

Seperti diketahui, Dilan merupakan sosok pelajar laki-laki Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diperankan oleh artis muda, Iqbal Coboy Junior di film Dilan 1990. Film tersebut menceritakan kisah kasih dua pelajar SMA di Bandung pada 1990.

“Nama Dilan di sini sebenarnya hanya kami jadikan singkatan saja dari kegiatan yang digelar. Walau sekarang film tersebut memang sedang digandrungi khususnya oleh pelajar, kami coba mengajak agar pelajar di Pangalengan tidak terlena,” katanya.

Selain Dilan, panitia juga menyelenggarakan talkshow yang bertajuk “Hidup Gaul Islami (HIGAMI) Tanpa Valentine” dengan menghadirkan pasangan nikah muda, Adi Tahir Nugraha dan Amilah Qishtie.

Ridwan menilai, bahwa hari ini banyak generasi muda Islam yang mulai kehilangan arah dan banyak mengamalkan tradisi yang jauh dari ajaran Islam bahkan menyesatkan.

“Kami berharap dengan gerakan ini, pelajar Pangalengan menjadi generasi yang tercerahkan. Silahkan mengikuti perkembangan di zaman modern ini, tapi harus bisa membentengi diri. Salah satunya dalam menggunakan media sosial, harus lebih cerdas dan tidak mudah terbawa arus,” ujarnya.

Diskusi ini menghadirkan Narasumber bidang Jurnalistik senior, Sutanto Nurhadi Permana dan Penulis Buku Kerikil Harapan, Teguh Deni Aljabar. Acara tersebut diikuti kurang lebih oleh 400 peserta yang terdiri dari pelajar SMP dan SMA se-Pangalengan, Kab. Bandung.

Selain itu, diselenggarakan pula perlombaan yang meliputi lomba menulis essay dan lomba video kreatif. “Lomba Essay dan Video Kreatif kami selenggarakan sebagai bagian dari menghidupkan ruang literasi dan kreatifitas pelajar. Sebab, pelajar cerdas adalah mereka yang siap menjadi generasi pelurus sejarah”, terangnya.

Ridwan berharap, melalui kegiatan Kalam Fest ini, pelajar Pangalengan khususnya di Kabupaten Bandung bisa menjadi agen perubahan yang siap menghidupkan ruang-ruang literasi bagi kemajuan bangsa dan negara, Paparnya ( Lily Setiadarma).

Berita Terkait

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI
Lurah Panjunan dan BNI Kota Cirebon Bekerja Sama Melaksanakan Giat Pembuatan Kartu ATM Multi fungsi
PT. BRI Menjadi Kewaspadaan Bagi Nasabah

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:45

SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:45

Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41