Cabub Hj. Kurnia : Berkomitmen Memprioritaskan Peningkatan Ekonomi Masyarakat

oleh -126 Dilihat

SOREANG || Kontroversinews – Calon Bupati Bandung nomor urut 1, Hj. Kurnia Agustina mengatakan Kabupaten Bandung memiliki potensi yang besar terkait UMKM konveksi. Namun sayangnya, untuk saat ini Tanah Abang dan Thamrin City masih menjadi magnet bagi pelaku konveksi.


“Tadi ada pemikiran canggih loh, jalan tol kita sudah punya, artinya secara akses ini akan bisa lebih mendekati, tinggal pusat perdagangannya,” ujar wanita yang akrab disapa Teh Nia, Rabu (21/10).


Dirinya mengaku ingin membangun gedung yang berbentuk hanggar. Nantinya gedung tersebut akan diperuntukan untuk menggelar dagangan dan menggelar produk. Konsep tersebut sama seperti yang dilihatnya di Singapore. Terkait dengan lokasi, Teh Nia mengaku akan membicarakan hal tersebut kepada Disperkimtan. Yang mengetahui tata kota, dan peruntukan percepatan pembangunan di Soreang yang merupakan ibu kota Kabupaten Bandung. 


“Doakan oleh semuanya, mudah-mudahan geliat ekonomi ini bisa juga berefek penambahan PAD untuk Kabupaten Bandung,” sambungnya.


Selain jalan tol yang bisa mempermudah geliat ekonomi, Teh Nia juga menyakini bahwa jika pembangunan Sky Walk dan menara Asmaul Husna di Soreang selesai, maka berpotensi untuk menjadi fasilitas untuk para pelaku konveksi. Selanjutnya, wanita yang dalam Pilkada Kabupaten Bandung berpasangan dengan Usman Sayogi, juga akan berkomitmen untuk memprioritaskan peningkatan ekonomi masyarakat, terutamanya yang terdampak pandemi Covid 19.


“Terutama teman-teman UMKM ini, beberapa kebijakan seputar keringanan suku bunga, seperti itu, ataupun kemudahan berbisnis untuk investasi,  nah ini perlu di kembangkan, perlu di dorong agar teman-teman kita yang sekarang sedang terdampak, cepat pulih dan cepat bangun. Karena pada hakikatnya, UMKM kecil atau skala rumahan itu lah, yang sejauh ini bisa bertahan, dan salah satu penyokong ekonomi juga,” tutur Teh Nia.

 

Sementara itu, pelaku usaha Konveksi di Soreang, H. Majid mengatakan dengan adanya pandemi Covid 19 memberikan dampak terhadap usahanya. Menurutnya, di tengah pandemi covid 19 ini, pendapatan hampir turun 90 persen bahkan tidak ada, namun disisi lain pengeluaran justru banyak tapi produksi malah berhenti. 


“Produksi pertama saya adalah baju koko dan gamis. Untuk pemasaran sampai ke Tanah Abang, baik sebelum ada pandemi Covid 19 maupun saat ini. Tapi, sekarang sudah bertahan, tinggal di rumah, masarin tidak bisa kemana-mana, disana Covid 19 disini Covid 19, apa yang mau dicari, karena buyer atau pembeli sekarang pada takut, seperti itulah yang terjadi akhir-akhir ini,” tuturnya.


Dirinya berharap jika Teh Nia terpilih menjadi pemimpin, semoga bisa selalu menjaga amanah, kesejahteraan masyarakat bisa semakin lebar dan luas, melakukan perekonomian yang jelas, dan membantu perekonomian pengrajin konveksi utamanya yang ada di Soreang.


“Pengrajin ini angkat dong, sediakan tempat dan kasih modal. Ada ribuan pengrajin di setiap RW, makanya disini potensial besar untuk membesarkan nama Jawa Barat,” pungkas H. Majid. ( Lily Setiadarma )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *