Bupati: Kekeringan di Kab Bandung Saat ini Belum Parah

oleh
oleh

SOREANG | Kontroversinews – Bupati Bandung, Dadang M Naser mengklaim dampak musim kemarau terhadap kekeringan di wilayahnya saat ini belum begitu parah. Meski begitu, ia mengakui keluhan masyarakat seputar kekeringan sudah terpantau ada di media sosial.

“Laporan resmi belum ada, tapi ada keluhan (kekeringan) di media sosial. Terus diback up (dan) belum separah yang dibayangkan,” ujarnya kepada wartawan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (28/6).

Dirinya mengimbau agar petani memperhatikan pola tanam selama musim kemarau. Hal itu dilakukan agar tidak menyebabkan tanaman mati dan akhirnya mengalami gagal panen. Saat ini, katanya musim kemarau diprediksi terjadi hingga Oktober.

“Pola tanam, tiap saya ke lapangan bawa pohon. Kalau ada lahan ceboran saya kasih, kalau gak ada nanti mati,” ungkapnya.

Dadang mengatakan sejauh ini wilayah yang sudah terdampak kekeringan yaitu di Cikancung. Mereka katanya meminta sumur artesis. Sedangkan di Parungserab, Kutawaringin sudah dibangunkan sumur pantek.

“Belum sampai bergerak mobil tanki. Cikancung sebagian (kekeringan) dan di Kutawaringin, ParungSerab disana ada sumur pantek,” katanya.

Sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung mengungkapkan sebanyak tujuh hektar sawah di wilayah Baleendah yang ditanami padi mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Akibatnya, sawah tersebut terancam gagal panen. Saat ini, pihaknya menerjunkan pompa air pantek di lokasi rawan kekeringan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran didampingi Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Yayan Agustian, Rabu (26/6). mengungkapkan luas sawah yang terkena dampak kekeringan parah akibat musim kemarau sebanyak 2 hektar. Jumlah tersebut terus bertambah menjadi 7 hektar di lokasi yang sama saat ini.

“Yang terkena parah 2 hektar di Baleendah, Kelurahan Margamekar, itu sudah langganan. Penyebabnya sumber air jauh. Sawah mengalami retak-retak,” katanya. (Lily Setiadarama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *