Bulan Puasa, Kesempatan untuk Diet Demi Gaya hidup sehat

oleh
ilustrasi Diet. (Foto/Flickr)

Lebih lanjut, puasa seringkali dijadikan momen untuk menurunkan berat badan. Alasannya adalah karena jam makan dibatasi hanya sekitar 10 jam, sehingga volume makanan yang masuk hanya sedikit.

Hal ini diiyakan oleh Rizal, akan tetapi dengan catatan bahwa pola makan tidak boleh terlalu restriktif atau ekstrem. “Kalau tidak dilengkapi dengan gizi seimbang, otomatis ini tidak aman. Tubuh akan kehilangan banyak zat gizi, apalagi saat pandemi imun turun,” jelasnya.

Terkait porsi makan yang dianjurkan, Rizal mengacu salah satunya pada pedoman “Piring T”, di mana setengah piring diisi sayur, lalu seperempatnya adalah protein, dan seperempatnya lagi diisi karbohidrat.

“Tipsnya adalah kalau mau makan ambil sayurnya dulu, jangan nasinya, biar nasinya nggak kebanyakan,” tambahnya.

Puasa juga tidak jadi halangan untuk tetap berolahraga. Adapun yang perlu diperhatikan adalah waktu berolahraga, intensitasnya, serta preferensi jenis olahraga.

“Olahraga sebelum berbuka puasa itu direkomendasikan. Karena setelah olahraga, bisa langsung dapat mengasup zat gizi. Kemudian, intensitasnya dari rendah ke sedang saja. Sesuaikan dengan status kebugaran, fleksibilitas, dan kekuatan otot,” jelas Rizal yang telah dilansir dati detikcom.

Rizal juga menambahkan bahwa penting untuk melakukan olahraga yang disukai. Hal ini bertujuan agar tetap konsisten dalam menjalaninya.***AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *