SOREANG | Kontroversinews – PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja Kabupaten Bandung menyabet penghargaan Top BUMD 2019 kategori TOP BPR KU III. Sedangkan Bupati Bandung, Dadang M Naser menerima penghargaan sebagai Top pembina BUMD.
Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan (Ekjah) Kabupaten Bandung H. Marlan menerima langsung penghargaan dari Ketua Penyelenggara TOP BUMD 2019 Lutfi Handayani di The Sultan Hotel Jakarta, Senin (29/4).
Pemimpin Divisi Umum PT BPR Kerta Raharja Bayu Andriatna mengungkapkan Top BUMD adalah satu-satunya kegiatan penilaian kinerja BUMD yang terbesar dan paling komprehensif di Indonesia. Termasuk Top BUMD memberikan penghargaan kepada BUMD-BUMD terbaik di Indonesia.
Menurutnya, kegiatan TOP BUMD 2019, dilakukan untuk mendukung program dan kebijakan pemerintah pusat dan daerah, guna mempercepat kinerja BUMD dan pembangunan perekonomian di daerah.
Ajang tersebut ia mengatakan diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness bekerjasama dengan Asia Business Research Center, serta beberapa lembaga Tim Penilai seperti Sumisho Global Logistics (SGL) Management, Sinergi Daya Prima, Dwika Consulting, Melani K. Harriman & Associate, Harvard Business Review – Intellectual Business Community, dan Alvara Strategi Indonesia.
“Raihan prestasi dari Pak Bupati dan BPR Kerta Raharja ini merupakan kedua kalinya, setelah yang pertama di tahun 2017,” katanya.
Komisaris BPR Kerta Rahaja Drs.H.Budiraharjo M.Si. saat dikonfirmasi melalui pesan Whatapp, Kamis (9/5) mengaku bersyukur bisa masuk dalam Top BUMD. Semuanya katanya berkat pembinaan dari Bupati Bandung dan kekompakan karyawan PT BPR.
“Alhamdulilah berkat pembinaan dari pak Bupati Bandung PT BPR Kerta Raharja dapat penghargaan TOP BUMD 2019. Dan ini hasil kerja sama dari semua karyawan n karyawati,” katanya. Menurutnya, raihan penghargaan yang diperoleh berkat kerjasama dan budaya sabilulungan karyawan perusahaan.
H Marlan menambahkan penghargaan diterima bupati karena dipandang cukup sukses membina PT. BPR Kerta Raharja, sebagai salah satu bank milik pemerintah daerah yang dinilai memiliki kinerja baik.
“Sampai dengan Tahun 2018, penyertaan modal yang sudah dilakukan mencapai sekitar Rp 34 miliar. Tapi aset BPR nya sendiri sudah di atas Rp 300 miliar, sehingga dipandang bahwa kinerja BPR cukup baik,” katanya.
Terkait pembinaan di bidang perbankan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah memenuhi segala kewajiban yang harus dipenuhi pemerintah daerah. Hal itu, menurut H.Marlan menjadi penilaian tersendiri dari tim juri pada ajang yang digelar Majalah TopBusiness tersebut.
“Pembinaan yang sudah dilakukan Pemkab pertama jelas penguatan modal, yaitu melalui penyertaan. Kedua, bagaimana merubah image yang dulunya BPR ini sebagai bank yang pernah kolaps sekarang bangkit menjadi salah satu bank dengan status sehat,” tutur H. Marlan.
Status itu dikuatkan dengan pandangan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ia menyebut BPR Kerta Raharja dipandang OJK mempunyai prospek.
“Selain itu ditambah juga dengan adanya dorongan, untuk merubah status BPR dari perusahaan daerah menjadi PT. OJK memandang hal ini sebagai terobosan, sehingga masyarakat atau siapapun bisa ikut sebagai pemegang saham karena BPR sudah menjadi PT,” imbuh H.Marlan.
Sebanyak 1.149 BUMD dari seluruh Indonesia disaring dan diseleksi menjadi 200. Kemudian sebanyak 162 BUMD menjadi finalis TOP BUMD 2019, dan mendapatkan proses penilaian secara lengkap untuk mendapatkan penghargaan TOP BUMD of the Year 2019 (Best of the Best). Jumlah ini meningkat 10% dari tahun lalu yaitu 130 peserta. (Lily Setiadarma)