CIMAUNG | Kontroversinews.- Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Damayanti, Arni Maryanti SH di Kampung Babakan Cianjur, RT 01 RW 01, Desa Malasari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung mengungkapkan kekurangan dua ruang kelas. Akibatnya, dari 9 rombongan belajar (rombel), dua rombelnya menumpang belajar di SMA Damayanti.
“Jumlah kelas sekarang baru ada 7 ruang. Kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan meski siswa kelas IX menumpang di SMA Damayanti waktu siang,” ujarnya, Selasa (5/2).
Ia mengungkapkan kondisi tersebut sudah berjalan cukup lama disebabkan kekurangan ruang kelas. Selain itu, dari 7 ruang kelas yang ada, dua ruang kelas diantaranya kondisinya sudah rusak berat dan jika sedang hujan maka sering mengalami bocor.
“Sebagai harapan ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pendidikan,” katanya. Terkait dengan persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), ia menambahkan, akan bergabung ke SMA.
“Siswa kelas IX yang akan ikut UNBK tahun ini sebanyak 67 siswa,” katanya.
Sementara menurut Ketua Yayasan, Ahmad Harilan SH, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan bantuan ruang kelas dan rehab untuk ruang kelas yang bocor. Namun bantuan tersebut 5 tahun lalu dibagikan. Saat ini kondisinya sudah kembali rusak.
“Kita perbaiki dulu sementara supaya gak bocor dan bisa dipakai dua ruang kelas yang rusak,” katanya.
Dirinya berharap agar Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung bisa memberikan bantuan. Terlebih siswa yang belajar di SMP Darmayanti memang tergolong sekolah berbiaya murah karena lokasinya terletak di pedesaan yang mayoritas orangtua siswa bekerja sebagai buruh tani.
Selain rehab dua ruang kelas, Ahmad mengatakan SMP dengan jumah 276 siswa ini juga membutuhkan 2 ruang kelas baru. “Dikhawatirkan kalau memungut dana dari para siswa bisa jadi membebani. Makanya kami berharap ada bantuan dari Disdik,” pungkas Ahmad. (Lily Setia darma)