Kab. Bandung | Kontroversinews.-Motivasi Pencalonan menjadi anggota legislative Arjoni Eka Putra, ST., seperti diakuinya, Selasa, 24/7, ia berkeinginan memaksimal pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara terutama wilayah Kabupaten Bandung. diusianya yang sudah mencapai 40 tahunan.
Ia mengaku sangat banyak sekali pekerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh pemerintahan setempat seperti Pendidikan, ekonomi, sosial budaya, kesehatan, dan lebih spesifik melihat merasakan dan kepeduliam terhadap dunia pendidikan sekolah wajib belajar pendidikan dasar (Wajar Dikdas)12 tahun.
Arjoni merasa pendidikan tersebut masih sangat mahal untuk masyarakat. Belum lagi jumlah pengganguran usia produktif meningkat, serta dengan tidak terkelolanya dengan baik tata ruang pemukiman serta fungsi tata kelola lingkungan hidup yang berdampak terhadap hulu sungai ” citarum ” yang mengakibatkan banjir di Kab Bandung setiap tahun. Sehingga berdampak dan bisa melumpuhkan sendi-sendi kehidupan madani masyarakat di Kab.Bandung.
Dasar pemikiran tersebut di atas ia mencalonkan diri untuk menjadi calon anggota legislatif ditingkat provinsi agar ia mampu dan dapat mengubah sistem di pemerintahan dan bisa berbuat terbaik bagi masyarakat Kab Bandung.
Target / Sasaran : Target dalam menddulang suara untuk meraih kemenangan ia secara pribadi melakukan kerjasama yang terstruktur baik sesama calon lainnya dipartai perindo atau secara organisasi di partai perindo sampai tingkat pengurusan dibawah nya adapun point-point yang akan saya lakukan , diantaranya : Sasaran
1. Sosialisasi ke family dan saudara terdekat agar family pun menyampaikan ke kerabat yang lainnya.
2. konsolidasi ke lembaga masyarakat diantaranya LSM Bangkit,GMBI, organisasi masyakat seperti Ormas manggala garuda putih, gajah putih ,pemuda pancasila, ikatan kekeluargaan seperti IKM(ikatan keluarga minang), IITB(ikatan indonesia timur bersatu), sinar banten dsb dan masih banyak lagi karena perkumpulan kekuatan basis massa yg tersebar diseluruh Kab Bandung selalu dikunjungi untuk bersilahturahmi.
3. Men to men yaitu langsung mengenalkan diri secara langsung ke to person atau orang per orang.
4. Teman sekolah dalam wadah reuni sekolah, teman kantor dalam wadah reuni kantor serta arisan keluarga arisan warga dan arisan ditempat saya membuka dan saya meminta restu kepada teman-teman diatas tadi untuk saya menyalonkan anggota legislatif.
5. Berhubung saya mantan ketua DPC Margahayu Kab. Bandung dari partai Perindo saya dengan rekan ketua Dpc se kab bandung sering berkomunikasi dan berkonsolidasi.
6. Dunia sehari-hari saya sebagai usahawan bidang retail toko handphone setiap pelanggan sselalu dikomunikasikan bahwasanya saya menyalonkan legislatif dengan memberikan discount, kartu pengenal dan data alamat serta no kontak nya, hubungan baik saya sebagai usahawan dengan pelanggan setia ini sudah saya lakukan sudah 3 tahun. 7. Membuat team pemenangan korwil korcap kordes serta sampai tingkat Tps dalam bentuk jaringan.
8. melirik pemilih milenial, tokoh agama, pengusaha yang memiliki karyawan lebih dari 25 orang, ibu-ibu rumah tangga, pelayan posyandu saya akan melakukan terobosan kengiatan ataupun acara-acara sesuai dengan karakteristik diatas.
9. kengiatan rutin saya lakukan dengan motto ” Sahabat Arjoni” tema nya ngopi bareng, kegiatan ini setiap minggu sekali selalu ngopi santai diwarung kopi dan makan-makan (ngaliwet) dengan melibatkan warga serta kepala Rw RT setempat di setiab basis dimasing-masing dapil di Kab Bandung.
10. Pemetaan saya lakukan untuk basis suara saya dan apabila sekiranya sudah dikuasai partai lain saya akan mencari daerah yang mana bisa saya lakukan sosialisasi menyentuh dan apabila memungkinkan waktunya cukup daerah yangdikuasai partai lainpun akaan saya konsolidasikan. demikian target/sasaran yang ada dipemikiran saya dan akan saya lakukan untuk kemenangan dan meraih kursi di dewan.
“Untuk itu saya memohon dukungan dari masyarakat Kabupaten Bandung semua untuk menuju perubahan dalam berbagai aspek, agar Kabupaten Bandung khususnya masyarakatnya bisa sejahtera,” pungkas Arjoni. (Ki Agus N. Fattah).