Samosir | Kontroversinews.- Jokowi memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan kawasan Danau Toba. Pulau Samosir merupakan salah satu bagian destinasi dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba yang diprioritaskan saat ini. Senin 12/8/19 Pembangunan kawasan wisata di Toba Samosir seluas 386 hektar dan Humbang Hasundutan dengan luas area 533 hektar.
“Sana lagi breg, rampung lagi. Sekarang memang kerjanya seperti itu, kerja barengan, terintegrasi pusat, provinsi, daerah, bagi-bagi. Tadi malam sudah kita bagi semuanya,” kata Presiden Jokowi di Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara, Selasa 30/7/19 lalu.
Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba menjadi salah satu tujuan wisatawan, dengan sejumlah obyek wisata seperti Museum Batak di Tomok, Tiga Danau, Tano Ponggol, dan Wisata Tele dan Geopark Sigulati.
Untuk meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata di pulau tersebut, Jokowi melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan preservasi dan pelebaran jalan lingkar Pulau Samosir sepanjang 145,9 kilometer.
Selain yang ada di pulau Samosir, Jokowi yakin keberadaan fasilitas-fasilitas wisata di sekitar Danau Toba juga akan memberikan efek ikutan bagi masyarakat. Contohnya, komoditas masyarakat yang dihasilkan seperti sayur, buah, hingga barang kerajinan bisa masuk ke hotel-hotel yang nanti rampung dibangun. Belum lagi, ujarnya, lapangan pekerjaan yang ikut terbuka nantinya.
“Barang-barang kerajinan di sini yang banyak sekali, tenun, ulos, handicraft, semuanya, kopinya nggak usah dijual di luar, pakai sendiri di sini,” kata Jokowi.
Nantinya, lanjut Jokowi, di tempat tersebut akan ada hotel bintang 4, bintang 5, resort, hingga lapangan olahraga golf. Kawasan wisata di sekitar Danau Toba yang dikelola Badan Otoritas juga akan mendukung penyelenggaraan pameran, pertemuan, hingga konvensi.
“Wisatanya juga komplit, wisata air ada, wisata alam ada, air terjun ada, wisata religi ada. Sudah komplit,” lanjut Jokowi.
Pekerjaan preservasi (pemeliharaan) dan pelebaran Jalan Lingkar Samosir dilakukan dengan meningkatkan kualitas jalan beraspal dan melebarkannya sesuai standar jalan nasional yaitu 7 meter ditambah 2 meter untuk masing-masing bahu jalan di sisi kanan dan kiri.
Semua jalur jalan sudah disambungkan, dengan kondisi beraspal. Dari Tomok ke Pangururan, juga dari Tomok ke Nainggolan sudah selesai, tinggal dari Nainggolan – Onan Runggu ke Pangururan masih ada 21 kilometer yang perlu ditingkatkan dan akan dilanjutkan pada tahun 2020.
Jokowi bersama rombongan menyusuri Jalan Lingkar Samosir dari daerah Tomok hingga sekitar Jembatan Tano Ponggol lalu melanjutkan hingga ke Kawasan Wisata Tele, Geopark Kaldera Toba di Kecamatan Harian. Menurutnya pekerjaan preservasi dan pelebaran jalan tersebut sudah berjalan dengan baik dengan hasil kondisi jalan yang mulus.
“Pulau Samosir merupakan salah satu destinasi dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba yang diprioritaskan saat ini. Keinginan kuat dan program daerah untuk mensejahterakan rakyat melalui kegiatan pariwisata harus didukung penuh oleh Pemerintah Pusat karena ini untuk kepentingan masyarakat luas,” kata Menteri Basuki yang mendampingi Jokowi.
Selama ini, akses utama untuk menuju ke Danau Toba dan Pulau Samosir dari arah Medan adalah melalui Parapat dan menyeberang dengan menggunakan ferry. Dengan dibukanya Bandara Silangit sebagai bandara internasional, alternatif akses menuju Danau Toba dan Samosir semakin banyak tidak hanya melalui penyeberangan danau tapi bisa pula melalui darat via Dolok Sanggul – Tele – Pangururan.
Untuk itu Kementerian PUPR melakukan preservasi dan pelebaran jalan termasuk penanganan tebing sehingga mengurangi risiko longsor baik pada jalan akses menuju ke Pulau Samosir dari Simpang Tele menuju ke Pangururan maupun jaringan jalan lingkar di dalam Pulau Samosir.
Peningkatan jaringan jalan berupa preservasi dan pelebaran jalan dibagi dalam dua paket pekerjaan dan dimulai sejak Desember 2016 dengan kontrak tahun jamak. Paket 1 adalah Preservasi dan Pelebaran Jalan Pangururan – Ambarita – Tomok – Onan Runggu sepanjang 75,9 kilometer.
Sementara itu, Paket 2 adalah Preservasi dan Pelebaran Jalan Tele – Pangururan – Nainggolan – Onan Runggu sepanjang 68,43 kilometer yang terdiri dari kegiatan pelebaran sepanjang 47,1 kilometer dan pemeliharaan sepanjang 21,33 kilometer.
Untuk menyelesaikan preservasi dan pelebaran jalan dari Nainggolan ke Pangururan sepanjang 18 km dan dari Onanrunggu – Nainggolan sepanjang 3 kilometer.
Dengan ketersediaan infrastruktur jalan dalam kondisi mantap akan memudahkan wisatawan mencapai lokasi-lokasi wisata di Pulau Samosir. Preservasi dan pelebaran Jalan Pulau Samosir tersebut sudah dirasakan manfaatnya oleh pengendara yang rutin melintas jalur tersebut.
Jack (36 tahun) yang berprofesi sebagai supir mobil sewa mengatakan, dengan adanya jalan tersebut kini dirinya lebih cepat untuk membawa wisatawan dari hotel menuju tempat-tempat wisata di Pulau Samosir.
“Misalnya dari Samosir Cottage menuju Wisata Tele, saat ini cukup satu jam dari sebelumnya sekitar 2 jam. Jalurnya juga saat ini menjadi lebih aman dan nyaman dibanding sebelumnya,” kata Jack.(ps)